Page 128 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 128
meruntuhkan semangat ukhuwah Islamiyyah.” Lebih lanjut, dalam
surat itu HMI Cabang Yogyakarta mengatakan hasil Sidang MPK II
dan Pleno III PB HMI merupakan perbuatan oknum-oknum yang
merongrong hasil Kongres XV dengan berlindung di balik taktik-
strategis. Apa pun bentuk hasil dari perbuatan itu, menurut HMI
Cabang Yogyakarta, adalah tidak sah karena bertentangan dan
merupakan pelanggaran. Ketum PB HMI, Harry Azhar Azis, telah
mengkhianati amanat yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu,
Jamaah HMI Cabang Yogyakarta menyampaikan sikap sebagai
berikut:
a. Memprotes keras perilaku saudara PB HMI yang tidak etis,
humanis dan islamis terhadap HMI Cabang Yogyakarta;
b. Tidak setuju dengan proses dan hasil Kebijaksanaan Pleno PB
HMI tentang Azas organisasi yang ditempuh secara
inkonstitusional, dan tidak mengindahkan aspirasi Cabang-
Cabang;
c. Memprotes keras perilaku saudara PB HMI yang tidak etis,
humanis dan islamis terhadap HMI Cabang Yogyakarta;
d. Tidak setuju dengan proses dan hasil Kebijaksanaan Pleno PB
HMI tentang Azas organisasi yang ditempuh secara
inkonstitusional, dan tidak mengindahkan aspirasi Cabang-
Cabang;
e. Menuntut dan mendesak kepada PB HMI untuk secepatnya
menyelenggarakan Pertemuan Pimpinan HMI Cabang se-
Indonesia sebelum Kongres XVI.
Sejarah mencatat, PB HMI di bawah pimpinan Harry Azhar
Azis tidak pernah menghiraukan sikap Jama’ah HMI Cabang
Yogyakarta tersebut. Ia tetap pada keyakinannya bahwa tindakan
yang tidak menjunjung nilai demokratis-kekeluargaan di forum MPK
II dan Pleno III PB HMI adalah tindakan yang benar.
Tindakan di atas lahir dari kesadaran hati nurani. Buktinya,
pada tanggal 22 April 1985, Tempo mengeluarkan salah satu
109

