Page 124 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 124
Dalam beberapa kunjungannya, Harry Azhar Azis menyatakan,
“Setiap Pengurus Cabang dan Badko yang mengikuti jejak seperti
HMI Cabang Jambi akan dikenakan sanksi yang sama (pembekuan)”.
Bahkan, di lain kesempatan Ketum PB HMI itu mengatakan, “Bila
dasar Islam di dalam HMI digeser kedudukannya dengan Pancasila,
maka kita semua orang pertama yang akan mempertahankannya
sampai dengan tetes darah yang penghabisan”.
Kata-kata yang tentu saja membangkitkan gairah pengurus
cabang-cabang dalam berjuang mempertahankan identitas
kediriannya melawan kezaliman penguasa yang terang-terangan
mulai menunjukkan keangkuhan kekuasaannya. Komitmen PB HMI
terhadap amanat kongres tahun 1983 terus berlanjut.
Pada Pleno I PB HMI yang dilangsungkan tanggal 1-4 Januari
tahun 1984 komitmen untuk mempertahankan Islam sebagai asas
organisasi kuat. Hal ini terlihat dari hasil pleno yaitu semangat untuk
menjaga kelangsungan pengaderan dan bertekad untuk tetap
mempertahankan keputusan Kongres XV perihal asas organisasi.
Dalam sambutannya di forum Pleno I itu, Harry Azhar Azis
menyampaikan tiga hal yang mesti diselamatkan, diantaranya;
prinsip nilai islam, eksistensi organisasi HMI, serta keluarga besar
umat Islam dan bangsa. Pada bulan dan tahun yang sama, 19 Januari
1984, PB HMI melakukan kunjungan ke Menteri Kehakiman. Dalam
kesempatan itu Pak Menteri Ali Said berpesan agar HMI jangan
ragu-ragu mempertahankan asas Islam. Waktu terus berjalan, ibarat
bom waktu yang pada akhirnya meledak.
Entah setan apa yang merasuki Ketum PB HMI Harry Azhar
Azis dan kroni-kroninya, sehingga dengan sadar ia acuh tak acuh
akan kata-kata manis dari komitmen terhadap hasil Kongres XV
tahun 1983. Tepatnya, pada forum sidang Majelis Pelaksana Kongres
(MPK) II dan Pleno III PB HMI yang idealnya dilangsungkan tanggal
31 Maret sampai 4 April, tapi terlaksana pada tanggal 1-7 April
tahun 1985 bertempat di Ciloto, PB HMI dengan gegabah
105

