Page 127 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 127

membantu  pemerintah  agar  bersungguh-sungguh  dan  jujur
            melakukan perampungan penataan kehidupan politik di atas negara
            hukum Indonesia.
            f.  Konsekuensi Juridis

                   Dalam  perumusan  dan  penetapan  Undang-undang
            Organisasi  Kemasyarakatan  maka  Pemerintah  dan  wakil-wakil
            Rakyat  di  DPR  RI  tetap  menempatkan  kepentingan  masyarakat
            sebagai  sumber  rujukan,  karena  hanya  dengan  demikian
            Perundang-undangan  negara  dapat  berlaku  fungsional  dan
            bermakna  kesejarahan  sebagai  upaya  memperkaya  semangat
            kehidupan  berbangsa,  bernegara  dan  bermasyarakat.  Ini  penting
            sekaligus  mengangkat  kepercayaan  masyarakat  dalam  partisipasi
            dan tanggung jawabnya kepada negara.
                   Menyadari kecacatan berpikir PB HMI yang tertuang dalam
            Keterangan  Pers  tentang  Penetapan  HMI  Terhadap  Pancasila

            Sebagai Azas Organisasi HMI yang disampaikan di kediaman Lafran
            Pane, maka HMI Cabang Yogyakarta merespon hal tersebut dengan
            mengeluarkan Surat Pernyataan Sikap tertuju kepada PB HMI. Surat
            tersebut  ternomor  13/A/F/07/1405  perihal  Sikap  Jamaah  HMI
            Yogyakarta Terhadap Perilaku dan Siaran Pers PB HMI.
                   Surat  yang  ditanda-tangani  oleh  42  pimpinan  HMI  di
            Lingkup  Cabang  Yogyakarta  yang  terdiri  dari  Ketum  Cabang
            Yogyakarta,  Pimpinan  Koordinator  Komisariat  (Korkom)  dan

            Pimpinan-pimpinan  Komisariat  pada  salah  satu  pembahasannya
            mengatakan,  “Apa  yang  dilakukan  oleh  saudara  Harry,
            kedatangannya  yang  diam-diam,  membuat  siaran  pers  dan
            meninggalkan  cepat-cepat  Yogyakarta,  adalah  kelakuan  yang
            menafikan  eksistensi  HMI  Cabang  Yogyakarta;  perilaku  yang
            melanggar etis-organisatoris, etis-humanitas, dan etis-islamis.
                   Perbuatan     yang    memporak-porandakan       konsolidasi
            organisasi  yang  telah  diserukannya,  tidak  menghargai  ikhwan-
            ikhwan  Jamaah  Himpunan  di  Yogyakarta  selaku  manusia,  dan


                                                                        108
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132