Page 140 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 140
Jenis latihan perkaderan lain di HMI yakni intermediate
training yang merupakan pelatihan tahap selanjutnya dari pelatihan
umum yang ada di HMI Cabang Kendari setelah kader dibina di
komisariat atau cabang. Bila kader yang dirasa pantas untuk
mengikuti jenjang intermediate training maka direkomendasikan
untuk mengikuti kegiatan tersebut. Dalam intermediate training
maka diharapkan munculnya daya kritis, penalaran serta kepekaan
kader terhadap kondisi sosio lingkungan diasah lebih mendalam
oleh instruktur. Output intermediate training yakni seorang kader
HMI yang memiliki daya nalar baik dan peka terhadap perubahan
lingkungan.
Kegiatan intermediate training awal mula dilaksanakan pada
era kepemimpinan Mansyur Pawata sebagai ketum HMI Cabang
Kendari. Tempat pelaksanaan yakni di Gedung Islamic Center.
Peserta intermediate training yakni semua pengurus cabang
termasuk Mansyur Pawata sebagai ketum HMI Cabang Kendari.
Selain itu peserta dari pengurus HMI komisariat Fakultas Ilmu
Pertanian, Fakultas Ilmu Ekonomi, Fakultas Ilmu Hukum, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Tarbiyah IAIN Cabang Kendari.
Semua instruktur di suplai dari BADKO Intim. Instruktur dari Badko
Indonesia Timur bermalam di rumah Abdul Rahim. Kegiatan
intermediate training yang cukup besar animo peserta yakni di era
kepemimpinan Abu Hasan sebagai ketum HMI cabang Kendari.
Saat berproses sebagai anggota HMI Cabang Kendari,
terutama kurun waktu-waktu awal pelaksanaan bastra, Mansyur
Pawata sangat terkesan pada salah satu materi yakni NDP. Sebagai
anggota HMI, naskah NDP yang ditulis oleh Nurcholish Madjid
merupakan salah satu materi wajib dalam pelaksanaan bastra. Fakta
bahwa Nurcholish Madjid merupakan penggagas NDP tak terlepas
dari latar belakang sejarah pemikiran Islam Indonesia yang saat itu
masih dalam proses mencari kesesuaian dengan konteks bangsa
Indonesia.
121

