Page 85 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Nataru 2020
P. 85
Temuan pangan kedaluwarsa banyak beredar di Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara
Timur, Bengkulu, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, Maluku Utara, Nusa Tenggara
Barat, Maluku, Aceh, dan Kalimantan Selatan dengan jenis produk minuman serbuk,
bumbu, minuman kopi, makanan ringan, dan tepung.
“Sementara temuan pangan rusak banyak ditemukan di Sulawesi Selatan, Papua
Barat, Nusa Tenggara Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan Selatan,
Bengkulu, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, Kepulauan
Bangka Belitung dengan jenis pangan minuman kopi, permen, Susu Kental Manis,
minuman berperisa, dan tepung,” ujar dia.
Dalam rangka perlindungan masyarakat maka seluruh produk pangan yang TMK telah
diturunkan dari rak pajang/display, diamankan setempat, dan diperintahkan untuk
tidak diedarkan.
Selanjutnya, terhadap pelaku usaha akan dilakukan pendalaman untuk menetapkan
sanksi yang diberikan, berupa sanksi administratif atau perlu ditingkatkan ke dalam
proses pro-justitia.
“Kegiatan Intensifikasi Pengawasan Pangan Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun
Baru ini dilaksanakan dengan tetap mengedepankan upaya pembinaan kepada para
pelaku usaha,” ucap dia.
Penny mengatakan, kegiatan intensifikasi pengawasan pangan ini dilakukan BPOM
untuk mengantisipasi beredarnya produk yang tidak memenuhi syarat, sekaligus
dalam rangka melindungi masyarakat dari konsumsi produk yang berisiko bagi
kesehatan.
“Pada waktu-waktu tertentu, seperti menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru,
peredaran pangan cenderung meningkat,” kata dia.
Dia menambahkan, permintaan produk seperti air minum dalam kemasan, tepung,
dan makanan sajian hari raya biasanya meningkat menjelang hari raya dan situasi itu
seringkali dimanfaatkan untuk memasarkan produk yang tidak aman atau layak
konsumsi, termasuk produk pangan yang tidak punya izin edar, kedaluwarsa, dan
rusak.