Page 86 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Nataru 2020
P. 86

Dia  menegaskan  intensifikasi  pengawasan  pangan  rutin  dilakukan  untuk
               mengantisipasi peredaran produk yang tidak memenuhi syarat sekaligus melindungi
               masyarakat produk yang berisiko bagi kesehatan.


               Pada masa libur Natal dan Tahun Baru, ia mengatakan, produk-produk dengan tingkat
               permintaan tinggi dan produk impor menjadi sasaran pengawasan.



               “Pada  waktu-waktu  tertentu,  seperti  menjelang  Hari  Raya  Natal  dan  Tahun  Baru,
               peredaran pangan cenderung meningkat,” katanya.



               Dia menambahkan, permintaan produk seperti air minum dalam kemasan, tepung,
               dan makanan sajian hari raya biasanya meningkat menjelang hari raya dan situasi itu
               seringkali  dimanfaatkan  untuk  memasarkan  produk  yang  tidak  aman  atau  layak
               konsumsi,  termasuk produk pangan  yang  tidak punya  izin  edar, kedaluwarsa, dan
               rusak.


               Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati meminta RUU
               Pengawasan Obat dan Makanan (RUU POM) segera disahkan menjadi UU POM.
               Agar BPOM bisa segera menindak para produsen yang nakal, siapapun dia, bahkan
               perusahaan besar sekalipun.



               “Saya  menitipkan  kesehatan  dan  keselamatan  jiwa  penduduk  Indonesia,  yang
               bersumber dari obat dan makanan kepada BPOM,” tegas Mufida.


               Ditambahkan, banyak persoalan dalam peredaran obat dan makanan di Indonesia.
               Dari kasus makanan dan obat yang lewat masa kedaluwarsa, hingga kasus makanan
               dan obat yang mengandung zat membahayakan kesehatan.



               Diketahui  RUU  POM  belum  selesai  dibahas  DPR  pada  periode  2014-2019  lalu.
               Padahal UU POM diharapkan memberikan payung hukum kepada BPOM, wewenang
               serta  kemandirian  dalam penyidikan  dan penindakan  terhadap  produsen  obat dan
               makanan yang nakal.(*)
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91