Page 33 - Majalah POM VOL7/No.2/2025
P. 33

panel ahli, dan pertemuan regional                Manfaat Standar Global bagi Masyarakat
          yang diselenggarakan oleh USP. Ini
          menjadi wadah penting untuk berbagi
          pengetahuan dan menyelaraskan
          pendekatan ilmiah dalam pengawasan
          produk.
            Pilar kedua menitikberatkan pada
          pertukaran informasi dan praktik terbaik
          secara intensif, khususnya terkait produk   Penguatan standar   Dukungan industri   Percepatan akses
          farmasi dan pangan olahan. Tujuannya   mutu obat nasional    farmasi domestik       obat aman dan
          adalah memperkuat dasar ilmiah dalam   dengan harmonisasi   melalui adopsi standar   bermutu dengan
          penyusunan kebijakan nasional yang   Farmakope Indonesia   USP yang mendorong        pengambilan
          berbasis bukti. Sedangkan pilar ketiga   dengan USP sehingga   peningkatan mutu   keputusan berbasis
          mendukung pengembangan dan           dapat meningkatkan       produk farmasi        standar dalam
          penerbitan publikasi ilmiah hasil dari   kredibilitas dan    nasional sehingga    penilaian mutu obat,
          berbagai kegiatan bersama, seperti   kesetaraan mutu obat   berdaya saing untuk   termasuk produk baru
          workshop, forum, dan diskusi panel.   Indonesia di pasar     diekspor ke luar        dan inovatif.
            Penguatan kapasitas sumber daya          global.               negeri.
          manusia menjadi fokus pilar keempat.
          BPOM dan USP akan bekerja sama              01                    02                     03
          dalam menyelenggarakan berbagai
          bentuk pelatihan, kursus singkat,
          workshop, seminar, hingga program
          magang atau fellowship, yang ditujukan   penting dalam memperkuat ketahanan   Sebagai implementasi awal, BPOM
          bagi regulator dan pelaku industri di   sistem kesehatan nasional melalui   dan USP menyelenggarakan workshop
          Indonesia. Ini merupakan investasi jangka   pendekatan kolaboratif dan berbasis ilmu   “The Value of Pharmacopeial Standards”
          panjang dalam membangun kompetensi   pengetahuan.                    pada 10 September 2025 di kantor
          lokal yang berdaya saing global.                                     BPOM. Workshop ini memfasilitasi
            Pilar kelima memberikan akses   Implementasi dan Dampak            pertukaran informasi teknis dan
          preferensial bagi Indonesia terhadap   “BPOM berharap melalui kerja sama   menyampaikan perkembangan terbaru
          edisi terbaru USP–NF. Akses ini   strategis dengan USP dapat memperkuat   pengembangan standar obat dan
          memungkinkan para pelaku industri dan   kapasitas nasional dalam menjamin mutu   bahan obat. Peserta tidak hanya berasal
          regulator di Indonesia untuk mengikuti   obat dan pangan olahan, mempercepat   dari unit teknis dan laboratorium di
          perkembangan standar farmasi secara   adopsi teknologi pengujian modern,   BPOM tetapi juga melibatkan industri
          langsung dan terkini.             serta meningkatkan peran Indonesia   farmasi guna memperluas dampak
            Pilar keenam berfokus pada      dalam komunitas regulatori internasional,”   dan pemanfaatan pengetahuan yang
          pengembangan program advokasi     ungkap Kepala BPOM Taruna Ikrar.   disampaikan.
          dan peningkatan kesadaran mengenai   Sementara itu, Executive Vice     Setelah workshop, USP juga
          pentingnya penggunaan standar     President Global External Affairs   menjadwalkan pertemuan teknis antara
          publik, baik dalam pengawasan produk   sekaligus Secretary Board of Trustees   pakar USP dan petugas laboratorium
          farmasi maupun pangan olahan.     and USP Convention Anthony Lakavage,   Pusat Pengembangan Pengujian Obat
          Sementara itu, pilar ketujuh menyoroti   menegaskan bahwa penandatanganan   dan Makanan Nasional (PPPOMN) serta
          dukungan terhadap pengembangan    MoU ini menjadi bukti komitmen jangka   Balai Besar/Balai POM. Pakar di bidang
          sistem laboratorium BPOM, yang    panjang USP dalam bekerja sama     kimia dan mikrobiologi USP diharapkan
          mencakup peningkatan fasilitas,   dengan BPOM Indonesia, yang ia sebut   berbagi pengetahuan dan memberikan
          peralatan, infrastruktur, hingga digitalisasi   sebagai salah satu otoritas regulasi di   solusi berbagai permasalahan yang
          laboratorium. Pelaksanaannya akan   negara terbesar dan paling dinamis   dihadapi penguji mutu obat di BPOM.
          disesuaikan dengan ketersediaan   di dunia. “Melalui kemitraan ini, USP   Salah satu manfaat kerja sama
          pendanaan dari donor pihak ketiga.  berkomitmen membuat standar USP   dengan USP adalah pemberian akses
            Sebagai bagian dari pilar kedelapan,   lebih tersedia di seluruh Indonesia,   gratis farmakope USP-NF online bagi
          USP juga memberikan izin kepada   memperkuat pertukaran ilmiah, serta   20 pengguna BPOM yang berasal dari
          BPOM untuk menerjemahkan, menyalin,   mendukung ekspansi Indonesia   berbagai unit, termasuk kedeputian
          dan mengadaptasi standar-standar   sebagai basis manufaktur farmasi untuk   bidang pengawasan obat, PPPOMN,
          yang tercantum dalam USP ke dalam   kebutuhan domestik maupun ekspor,”   Balai Besar/Balai POM, serta Loka
          Farmakope Indonesia serta regulasi   ujarnya.                        POM. Melalui akses USP-NF online ini,
          BPOM. Hal ini menjadi langkah        Setelah penandatanganan MoU, akan   BPOM dapat memperoleh informasi
          strategis dalam menyelaraskan standar   disusun plan of action (PoA) sebagai   terbaru mengenai monografi obat
          pengawasan nasional dengan standar   panduan implementasi MoU yang berlaku   yang mendukung pelaksanaan tugas
          internasional, sekaligus memperkuat   selama 5 tahun. Rencananya, PoA ini   pengawasan mutu obat yang beredar di
          fondasi ilmiah dalam pengaturan produk   akan terus diperbaharui setiap tahunnya   Indonesia.
          farmasi di Indonesia.             sehingga dapat menyesuaikan dengan   BPOM juga berkesempatan untuk
            Dengan 8 pilar ini, kerja sama BPOM   prioritas dalam rencana strategis kedua   berkontribusi dalam penyusunan
          dan USP diharapkan menjadi tonggak   institusi.                      standar obat yang digunakan secara

                                                                                                                 33


                                                                                         Vol.7/No.2/2025
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38