Page 38 - Majalah POM VOL7/No.2/2025
P. 38

Jendela



          3 Lembaga, 1 Tujuan:



          BPOM-Kemkes-Kemhan


          Desa Kuat, Bangsa Sehat


                                                                                         Penulis  :  Galuh Hesti Wulandari,
                                                                                              Ni Made Ayu Rahmawati
                                                                                       Editor  :   Hendriq Fauzan Kusfanto
          Pengawasan obat dan makanan bukan sekadar urusan kesehatan, ia menyentuh denyut ekonomi, memengaruhi
          tatanan sosial, dan menjadi bagian dari fondasi ketahanan bangsa. Namun, memastikan ketersediaan obat hingga
          ke pelosok negeri masih menjadi pekerjaan rumah yang besar. Obat bukan hanya kebutuhan vital masyarakat, tetapi
          juga salah satu pilar ketahanan nasional. Menjawab tantangan ini, BPOM bersinergi dengan Kementerian Kesehatan
          (Kemkes) dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk memastikan setiap warga, di manapun berada, mendapat
          akses obat yang aman, bermutu, dan terjangkau.


              i sebuah ruangan megah penuh
              nuansa merah-putih di kantor
         DKementerian Pertahanan, 3
          pimpinan nasional, Kepala BPOM
          Taruna Ikrar, dan Menteri Pertahanan
          Jenderal (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin,
          serta Menteri Kesehatan Budi Gunadi
          Sadikin, secara resmi menandatangani
          Memori Kesepakatan (Memorandum of
          Understanding/MoU) tentang Optimalisasi
          Kerja Sama Kementerian/Lembaga
          untuk mendukung Strategi Transformasi
          Pemerintah di Bidang Kesehatan
          dan Farmasi. Jabat tangan yang
          erat menunjukan komitmen bersama
          untuk mewujudkan ketersediaan dan
          keterjangkauan obat serta pelayanan
          kesehatan kepada seluruh masyarakat
          Indonesia.                            Kepala BPOM Taruna Ikrar, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Menkes Budi Gunawan Sadikin
                                                memberikan keterangan pers setelah penandatangan Memori Kesepakatan kerja sama antara BPOM,
            MoU ini lahir sebagai respons       Kemhan, dan Kemkes di Jakarta, Selasa (22/07/2025)
          langsung atas arahan Presiden RI
          Prabowo Subianto untuk mempercepat
          pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan   Sementara itu, Kemkes memperkuat   yang menawarkan obat generik
          Merah Putih (KDMP/KKMP). Program   program ini dengan menyiapkan fasilitas   berkualitas dengan harga 50% lebih
          ini menjadi langkah strategis pemerintah   pelayanan dan distribusi sesuai standar   murah dari pasaran. Inisiatif ini bertujuan
          untuk memutus rantai ketimpangan   pelayanan kesehatan.              memeratakan akses obat aman dan
          akses obat di Indonesia. Melalui 80.081   Urgensi program ini semakin jelas   terjangkau, menekan peredaran obat
          koperasi yang tersebar di seluruh desa,   jika melihat kondisi yang ada. Hingga   ilegal, serta menjadikan desa sebagai
          gerai apotek desa akan hadir membawa   Juli 2025, dari 23.195 nomor izin edar   garda terdepan layanan kesehatan.
          obat-obatan murah namun bermutu   obat yang resmi beredar, 94% bahan
          hingga ke wilayah yang selama ini sulit   bakunya masih bergantung pada   Peran Strategis BPOM
          dijangkau.                        impor. Ketergantungan ini membuat    Untuk mendukung program Koperasi
            Dalam skema kerja sama ini, Kemhan   harga obat tinggi, mendorong sebagian   Merah Putih, Kemhan ditugaskan
          dan Tentara Nasional Indonesia (TNI)   masyarakat memilih obat murah tanpa   memproduksi obat generik yang aman,
          mengemban peran krusial sebagai   memperhatikan kualitas. Sehingga   berkhasiat, berkualitas, dan terjangkau.
          penyedia pasokan obat melalui Lembaga   memicu peredaran obat ilegal dan palsu   Selama puluhan tahun, fasilitas produksi
          Farmasi TNI (LAFI). BPOM akan     yang mengancam kesehatan publik.   obat TNI melalui LAFI telah memenuhi
          memastikan semua produk yang masuk   Diluncurkan pada 21 Juli 2025,   kebutuhan kesehatan pasukan di 3
          ke gerai apotek desa telah terjamin   Koperasi Merah Putih hadir dengan   matra dan Pusat Kesehatan TNI. Kini,
          keamanan, khasiat, dan mutunya.   layanan unggulan gerai apotek desa   LAFI diminta memperluas perannya,

      38


                     Vol.7/No.2/2025
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43