Page 39 - Majalah POM VOL7/No.2/2025
P. 39

menyediakan obat tidak hanya bagi                                    produksi dan distribusi obat yang efisien,
          prajurit, tetapi juga untuk masyarakat                               pengawasan mutu yang ketat, hingga
          luas. Perubahan ini menuntut LAFI                                    layanan kesehatan yang siap melayani
          memenuhi standar dan regulasi nasional,                              masyarakat. Dengan pendekatan ini,
          bukan hanya protokol internal militer.                               biaya logistik dapat ditekan, harga obat
            Di sinilah BPOM berperan strategis    Ketahanan nasional tidak     menjadi lebih terjangkau, dan masyarakat
          sebagai regulator yang memastikan    semata soal persenjataan, tetapi   memperoleh pelayanan kesehatan
          setiap obat yang beredar memenuhi   juga tentang seberapa sehat dan   yang memadai tanpa harus menempuh
          standar keamanan dan kualitas.            kuat masyarakatnya         perjalanan jauh ke kota.
          Pengawasan ini mencakup seluruh rantai,                                Ketahanan nasional tidak semata
          mulai dari industri tempat obat diproduksi,                          soal persenjataan, tetapi juga tentang
          proses produksi, distribusi, hingga                                  seberapa sehat dan kuat masyarakatnya.
          penggunaannya oleh masyarakat. BPOM                                  Dengan semua langkah tersebut, kerja
          tidak hanya melakukan pengawasan,   Wujudkan Ketahanan Kesehatan     sama antar 3 institusi ini menjadi contoh
          tetapi juga memberikan asistensi   Nasional                          nyata sinergi lintas sektor demi menjawab
          regulatori, onsite inspection (inspeksi di   Akses obat yang memadai harus   tantangan masa depan. Dari 1 dokumen
          sarana), dan desk consultation (konsultasi   diiringi dengan dukungan pelayanan   kesepahaman, tumbuh harapan besar di
          dokumen) kepada LAFI dalam penerapan   kesehatan yang kuat. Pelayanan   mana ketahanan nasional yang dibangun
          cara pembuatan obat yang baik (CPOB).   kesehatan ini akan menjadi fondasi   dari desa, dimulai dengan rakyat yang
            Langkah ini memastikan bahan baku   untuk memastikan bahwa obat dapat   sehat. Program Koperasi Merah Putih
          agar memenuhi persyaratan sekaligus   dimanfaatkan dengan tepat, didukung   bukan hanya soal apotek dan logistik,
          mengawal proses registrasi/persetujuan   oleh diagnosis yang akurat, edukasi yang   namun menjadi wajah baru kolaborasi
          izin edar. Setiap tahapan diperiksa secara   memadai, dan tindak lanjut yang terarah.   antar instansi negara yang berpihak pada
          cermat agar produk yang dihasilkan   Peningkatan pelayanan kesehatan di   rakyat.
          bukan hanya aman bagi prajurit, tetapi   desa menjadi salah satu kunci untuk   Kehadiran program ini menjadi bukti
          juga layak dikonsumsi oleh seluruh   mengoptimalkan khasiat obat. Di   nyata peran negara dalam menjamin
          lapisan masyarakat. Dengan pengawasan   banyak wilayah, keterbatasan fasilitas   hak kesehatan rakyat hingga ke pelosok
          dan pendampingan penuh dari BPOM,   kesehatan dan tenaga medis masih   tanah air. Visi “Pelayanan Kesehatan
          produk obat yang lahir dari LAFI TNI   menjadi tantangan, sehingga layanan   Memadai, Masyarakat Sehat” bukan
          dapat memenuhi standar nasional,   kesehatan terintegrasi menjadi kebutuhan   lagi sekadar slogan, melainkan langkah
          bersaing di pasar, dan tersedia di gerai   mendesak.                 konkret menuju peningkatan kualitas
          apotek desa dengan harga terjangkau.   Untuk itu, kerja sama antara BPOM,   hidup masyarakat secara menyeluruh.
            Tantangan penyediaan obat yang   Kemhan, dan Kemkes menjadi langkah   Negara hadir untuk mewujudkan
          aman tidak hanya berhenti sampai pada   strategis yang saling melengkapi. Sinergi   masyarakat sejahtera, desa kuat, dan
          tahap produksi saja. Perjalanan obat   ketiga pihak ini membentuk sistem   bangsa yang sehat.
          dari pabrik hingga sampai ke tangan   kesehatan desa yang terpadu, mulai dari
          masyarakat adalah tahap krusial yang
          harus dilakukan dengan cerdas. Untuk
          mencapai target harga 50% lebih murah
          dari pasaran, biaya distribusi perlu
          ditekan serendah mungkin. LAFI TNI
          mengambil langkah swadaya dengan
          memanfaatkan kendaraan militer dan
          fasilitas yang difungsikan sebagai gudang
          transit sementara untuk menyalurkan
          obat hingga ke gerai apotek desa.
            Namun, efisiensi distribusi ini tidak
          boleh mengorbankan mutu. BPOM
          memiliki peran penting untuk memberikan
          bimbingan dan pendampingan teknis
          agar setiap tahap distribusi memenuhi
          standar cara distribusi obat yang
          baik (CDOB). Mulai dari pengecekan
          kendaraan yang digunakan, hingga
          memastikan tempat penyimpanan
          sementara telah memenuhi syarat.
          Semua diawasi dengan ketat. Dengan
          rantai pasok yang efisien, biaya logistik
          dapat ditekan, harga obat menjadi lebih   Kepala BPOM Taruna Ikrar memberikan keterangan pers setelah penandatangan Memori
          terjangkau, dan mutu tetap terjaga.  Kesepakatan kerja sama antara BPOM, Kemhan, dan Kemkes di Jakarta, Selasa (22/7/2025).


                                                                                                                 39


                                                                                         Vol.7/No.2/2025
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44