Page 147 - Gadis_Rempah
P. 147
“Sebenarnya ... saya sendiri tidak yakin apa saya Yanuar menghela napas. Ditekan-tekannya pipinya untuk
benar-benar siap menikah. Saya memang sering mendapat meredam rasa sakitnya. Betapapun pai di depannya begitu
cerita tentang Bu Naning dan Arumi dari Wak Parjan saja. menggoda, rasa sakit di giginya menahannya. Lalu, mulailah
Saya merasa perjuangan Bu Naning mendidik Arumi dan ia bercerita.
menjalankan bisnis rempah itu sangat hebat, tapi …,” Pras “Naning adikku satu-satunya. Sebagai perempuan dia
menarik napas panjang lalu mengangkat wajahnya. memang lembut hatinya, sangat cermat dan teliti. Pantas saja
“Tapi bukan hanya itu. Saya bermaksud ingin mengenal jika orang tua kami lebih memilih dia daripada aku untuk
dan menjadikan Arumi sebagai calon istri ...,” ujar Pras meneruskan bisnis rempah keluarga. Naning sudah dididik
tanpa keraguan. untuk mencintai rempah sejak kecil. Berbeda dengan aku
Yanuar segera memutus kalimat Pras, “Nak, maaf. Siapa yang merantau ke sana kemari dan tampak garang ini. Aku
tadi namamu?” tanya Yanuar kepada anak muda yang ada di tidak bisa memperlakukan rempah dengan teliti dan hati-
hadapannya itu. hati. Aku tidak sesabar Naning,” Yanuar memulai kisahnya.
“Pras ... Pak,” jawab Pras singkat. Sementara itu, Pras menyimak dengan serius.
“Jadi begini ya, Nak Pras. Sebelumnya, saya
“Naning memang bersikap lembut pada rempah, tapi
mengucapkan terima kasih dan sebenarnya saya agak
... dia bersikap keras pada dirinya sendiri. Dari dulu dia
terkejut mendengar maksud kedatanganmu ke sini,
kesulitan mencari karyawan karena kriterianya terlalu
tapi saya memuji niat baik dan keberanianmu melamar
rumit. Bukankah sulit di zaman ini mencari anak muda
keponakanku, Arumi. Namun, jika Arumi menikah
yang begitu memahami rempah-rempah?” Yanuar menarik
sekarang, saya juga tidak yakin Arumi akan menyetujuinya.
napas dalam-dalam lalu melanjutkan,
Selain itu, apakah kau pikir setelah Arumi menikah,
“Naning memang menaruh harapan besar pada Arumi.
pekerjaan ibunya akan lebih mudah? Kau pikir Naning
Anak gadisnya itu memang satu-satunya harapannya. Namun,
butuh bantuanmu, anak muda?” Yanuar mendesak Pras
Arumi berbeda. Aku mengenal gadis itu. Dia sudah seperti
dengan pertanyaan-pertanyaan yang menohok.
anakku sendiri. Dia lebih banyak mewarisi bakat ayahnya.
“Seberapa lama kau mengenal Naning dan Arumi?
Naning dan Arumi memang sulit bertemu dalam banyak hal.
Seberapa banyak yang kau dengar tentang keduanya
Namun, mereka bukan perempuan yang tampak membutuhkan
dari Wak Parjan pamanmu itu?” Yanuar melontarkan
bantuan seperti yang kau kira,” tutur Yanuar. Kedua matanya
pertanyaan yang rasanya sulit untuk Pras jawab.
mengikuti burung-burung kecil yang terbang melompat-lompat
Pras hanya dapat terdiam. Dia yakin jawabannya nanti
dari ranting-ranting ramping cemara yang berbaris rapi di sisi
akan mudah saja ditebak Yanuar. Pras memang hanya
kanan dan kiri halaman rumah Naning.
sedikit saja mengetahui tentang Naning dan Arumi.
139 Bab 10 — Ketika dua laki-laki berjumpa Gadis Rempah 140