Page 148 - Gadis_Rempah
P. 148

“Sebenarnya ... saya sendiri tidak yakin apa saya  Yanuar menghela napas. Ditekan-tekannya pipinya untuk
 benar-benar siap menikah. Saya memang sering mendapat   meredam rasa sakitnya. Betapapun pai di depannya begitu
 cerita tentang Bu Naning dan Arumi dari Wak Parjan saja.   menggoda, rasa sakit di giginya menahannya. Lalu, mulailah
 Saya merasa perjuangan Bu Naning mendidik Arumi dan  ia bercerita.
 menjalankan bisnis rempah itu sangat hebat, tapi …,” Pras   “Naning adikku satu-satunya. Sebagai perempuan dia
 menarik napas panjang lalu mengangkat wajahnya.   memang lembut hatinya, sangat cermat dan teliti. Pantas saja
 “Tapi bukan hanya itu. Saya bermaksud ingin mengenal   jika orang tua kami lebih memilih dia daripada aku untuk
 dan menjadikan Arumi sebagai calon istri ...,” ujar Pras  meneruskan bisnis rempah keluarga. Naning sudah dididik
 tanpa keraguan.  untuk mencintai rempah sejak kecil. Berbeda dengan aku
 Yanuar segera memutus kalimat Pras, “Nak, maaf. Siapa  yang merantau ke sana kemari dan tampak garang ini. Aku
 tadi namamu?” tanya Yanuar kepada anak muda yang ada di  tidak bisa memperlakukan rempah dengan teliti dan hati-
 hadapannya itu.  hati. Aku tidak sesabar Naning,” Yanuar memulai kisahnya.
 “Pras ... Pak,” jawab Pras singkat.  Sementara itu, Pras menyimak dengan serius.
 “Jadi  begini  ya,  Nak  Pras.  Sebelumnya,  saya
                   “Naning memang bersikap lembut pada rempah, tapi
 mengucapkan terima kasih dan sebenarnya saya agak
               ... dia bersikap keras pada dirinya sendiri. Dari dulu dia
 terkejut  mendengar  maksud  kedatanganmu  ke  sini,
               kesulitan mencari karyawan karena kriterianya terlalu
 tapi saya memuji niat baik dan keberanianmu melamar
               rumit. Bukankah sulit di zaman ini mencari anak muda
 keponakanku, Arumi.  Namun, jika Arumi menikah
               yang begitu memahami rempah-rempah?” Yanuar menarik
 sekarang, saya juga tidak yakin Arumi akan menyetujuinya.
               napas dalam-dalam lalu melanjutkan,
 Selain itu, apakah kau pikir setelah Arumi menikah,
                   “Naning memang menaruh harapan besar pada Arumi.
 pekerjaan ibunya akan lebih mudah? Kau pikir Naning
               Anak gadisnya itu memang satu-satunya harapannya.  Namun,
 butuh bantuanmu, anak muda?” Yanuar mendesak Pras
               Arumi berbeda. Aku mengenal gadis itu. Dia sudah seperti
 dengan pertanyaan-pertanyaan yang menohok.
               anakku sendiri. Dia lebih banyak mewarisi bakat ayahnya.
 “Seberapa lama kau mengenal Naning dan Arumi?
               Naning dan Arumi memang sulit bertemu dalam banyak hal.
 Seberapa banyak yang kau dengar tentang keduanya
               Namun, mereka bukan perempuan yang tampak membutuhkan
 dari Wak Parjan pamanmu itu?” Yanuar melontarkan
               bantuan seperti yang kau kira,” tutur Yanuar. Kedua matanya
 pertanyaan yang rasanya sulit untuk Pras jawab.
               mengikuti burung-burung kecil yang terbang melompat-lompat
 Pras hanya dapat terdiam. Dia yakin jawabannya nanti
               dari ranting-ranting ramping cemara yang berbaris rapi di sisi
 akan mudah saja ditebak Yanuar. Pras memang hanya
               kanan dan kiri halaman rumah Naning.
 sedikit saja mengetahui tentang Naning dan Arumi.

 139  Bab 10 — Ketika dua laki-laki berjumpa     Gadis Rempah  140
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153