Page 166 - Gadis_Rempah
P. 166
ikut resep legendaris ibuku. Namun, ibuku tidak bisa tiap
hari di situ. Nanti Tante Ranti yang jadi penanggung jawab
dapurnya. Untuk marketing dan keuangan, aku serahkan
Bab 12
padamu, Dinda sahabatku. Bagaimana menurutmu.”
“Wuiiih ... itu keren banget. Kamu tahu aja aku butuh
kerjaan, Arumi, tapi bisa disambi kuliah, ‘kan?”
Dari rempah turun ke hati
“Ya iyalah. Aku ‘kan juga kuliah. Paman Yanuar sudah
mulai pasang iklan lowongan pramusaji dan sebagainya
buat bantu-bantu kita saat kita harus meninggalkan kafe
untuk kuliah.”
“Nduk, tak ada rempah yang lebih
“Ya Allah ... ini keren banget, Arumi. Kamu beruntung
ibu sayangi daripada kamu,
banget!”
putriku satu-satunya.”
“Ini juga karena kamu terus memotivasi aku, Din.
Kalau nggak, mungkin aku sudah pesimis gak ikut lomba
itu. Mungkin juga aku gak bakal menang, dapat hadiah, dan
sekarang dapat dukungan penuh dari pamanku.”
“Udah yuk, aku gak sabar. Ayo, kita ke kafe baru kita!”
“Ih ngawur ... sekarang itu masih rumah yang
dikontrak orang, Din. ‘Kan aku tadi sudah bilang masih
enam bulan lagi masa kontraknya habis. Setelah itu, baru
mulai dipersiapkan rumah itu kita sulap jadi kafe.”
“Oh ... aku kira sekarang. Hahaha ….”
157 Bab 11 — Dinda, kau di mana? Gadis Rempah 158