Page 170 - Gadis_Rempah
P. 170

“Lho, itu bros milik Arumi, Bu. Astaga, pasti
 karena Arumi tadi buru-buru menyematkan,
 jadi bros itu belum terpasang dengan benar.
 Terus jatuh, deh. Gak terasa nih, jatuhnya,” ujar
 Arumi sambil memungut brosnya.

 “Bagus sekali bros ini, Nduk.  Boleh ibu
 yang pasangkan?”

 “Tentu saja, Bu. Ini buatan ayah, Bu. Ibu
 baru tahu, ya?”
 Naning terdiam sejenak. Dipandanginya
 bros yang begitu menyerupai bunga lawang
 itu dengan penuh kekaguman. Lalu bros bunga
 lawang itu disematkan dengan penuh hati-hati di
 kerudung putrinya.
 “Nah, makin cantik sekarang,” ujar Naning
 mengagumi putrinya.
 Arumi sejenak tersipu malu. “Sudah, Bu.
 Ayooo!!!”  kembali  dengan  tergopoh-gopoh
 gadis itu menarik lengan ibunya.
 Dengan terburu-buru, Naning mengikuti
 putrinya menuruni tangga. Hanya sekian
 menit kemudian mobil sedan hitam berkilau
 perlahan keluar membawa keduanya menuju
 kafe rempah Kembang Lawang.













 161  Bab 12 — Dari rempah turun ke hati         Gadis Rempah  162
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175