Page 59 - Gadis_Rempah
P. 59

“Habis dari sini, kita muter-muter lagi yuk.
                                                                                                      Mumpung ayahku belum pulang juga sih. Dia
                                                                                                      ada acara di sekolahnya. Ibumu juga pulang
                                                                                                      dua jam lagi, ‘kan?” bujuk Dinda.
                                                                                                          “Ehmm ... nggak ah, Din. Aku mau buru-
                                                                                                      buru pulang, nih,” cegah Arumi sambil mulai
                                                                                                      mempercepat langkahnya.
                                                                                                          “Eh ... eh, tumben. Biasanya ga  pernah
                                                                                                      nolak ngeluyur sama aku hari Minggu gini. Ada
                                                                                                      janjian sama siapa hayo?” sidik Dinda sok centil.
                                                                                                          “Janjian apa? Jangan ngaco ah ... ayo cepat,
                                                                                                      aku harus cepat pulang, nih,” desak Arumi seraya
                                                                                                      menarik tangan Dinda menuju parkir motor.

                                                                                                          “Eits, ada apa sih, Arumi? Pakai tarik-tarik
                                                                                                      tangan segala begini,” Dinda semakin heran
                                                                                                      dengan tingkah sahabatnya.

                                                                                                          “Aku baru menemukan ide, Din. Ide! Ide!”
                                                                                                      seru Arumi penuh semangat.
                                                                                                          “Wooow   ... sepertinya ide bombastis,
                                                                                                      nih!”  komentar Dinda seraya menyalakan
                                                                                                      mesin motornya.
                                                                                                          “Udah, ayo buruan!” desak Arumi..

                                                                                                          “Sabar, Arumi!”
                                                                                                          “Hehe ... maaf, Din. Keburu hilang ide ini!”
                                                                                                          “Oke ... oke!”

                                                                                                          Motor Dinda melaju menyusuri ruas
                                                                                                      jalanan Kota Surabaya menuju rumah Arumi.


              51  Bab 4 — Di sebuah restoran                                                                                  Gadis Rempah  52
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64