Page 19 - Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS
P. 19

Bagian 1
 B a g ian 1                        Program Pencegahan & Penaggulangan Anemia pada Rematri dan WUS U
                                                                     ada
                                                                        Re
                                                                     p
                                                                   i
                                                                   a
                                                                           r
                                                                            i
                                                                           t
                                                                         m
                                                                          a

                                                            ang
                                                            l
                                                              an
                                                                A

                                                       ena
                                                      P
                                                         nggu
                                                                 n
                                                                 em
                                            am
                                          gr
                                              P

                                        ProgramPencegahan &PenanggulanganAnemia pada Rematridan WUSS
                                        P
                                          o
                                         r
                                              e
                                                 gah
                                                e
                                                     &
                                                   an
                                                                            dan
                                                                               W
                                               nc

 D.  Penyebab Anemia
 D.  P eny eb a b A nem i a   Pada penderita Thalasemia, kelainan darah terjadi secara genetik
                      Pada penderita Thalasemia, kelainan darah terjadi secara genetik
                        yang  menyebabkan anemia karena  sel  darah  merah/eritrosit
 di
 ,
 s
 be
  se
 a
 i
 i
 j
 r
 b
 i
 Anemia terjadi karena berbagai sebab, seperti defisiensi besi, defisiensi   yang menyebabkan anemia karena  sel  darah  merah/eritrosit
 d
 ena
 f
 bab,
 ef
 k
 i
 en
 ar
 A
 a t
 ai
 i
  b
 i
 i
 si
 t
 ens
 p
 er
 ag
 nem
 e
 se
 r
 i
 de
 es
 s
                        cepat pecah, sehingga mengakibatkan akumulasi zat besi dalam
 pr
 ot
 sung
 u
 am
 ei
 er
 a
 ng
 t
 12 dan
 Seca
 at
 m
 .
 i
 , v
 r
 ane
 a l
 a
 f
 ol
 i
 n
 am
 asam folat, vitamin B12 dan protein. Secara langsung anemia terutama   cepat pecah, sehingga mengakibatkan akumulasi zat besi dalam
 n B
 i
 a t
 t
 asam
                        tubuh.
 disebabkan karena produksi/kualitas sel darah  merah yang kurang dan
 di se b abk an  k ar ena  pr oduk si / k ual i t as  se l  da r ah  m er ah  y ang  k ur ang  dan   tubuh.
 k ehi l ang an da r ah  bai k  se ca r a a k ut  at au m ena hun.
 kehilangan darah baik secara akut atau menahun.
                 Di Indonesia diperkirakan  sebagian  besar  anemia  terjadi karena
                 Di Indonesia diperkirakan  sebagian  besar anemia  terjadi karena
 a
 nem
 a, y
 i
 A
 ny
 da 3 pe
 b
 eba
 Ada 3 penyebab anemia, yaitu:   kekurangan zat besi sebagai akibat dari kurangnya asupan  makanan
 :
 ai
 u
 t
                 kekurangan zat  besi sebagai akibat dari kurangnya asupan  makanan
 Defisiensi zat gizi
 1. 1.  D e f i si e ns i  zat  g i zi  sumber zat besi khususnya sumber pangan hewani (besi heme). Sumber
                 sumber zat besi khususnya sumber pangan hewani (besi heme). Sumber
  Rendahnya asupan zat  gizi  baik hewani dan  nabati yangg
   R enda hny a as up an z at  g i z i  bai k  hewani  d an   na bat i  y an  utama zat besi adalah pangan hewani (besi heme), seperti: hati, daging
                 utama zat besi adalah pangan hewani (besi heme), seperti: hati, daging
  bes
  y
 er
 m
 ang
  ber
 merupakan pangan sumber zat besi yang berperan penting untukuk   (sapi dan kambing), unggas (ayam, bebek, burung), dan ikan. Zat besi
 m
 an
 i
 pe
 per
 i
  z
 ber
 ng
 pang
 an
 at
 nt
  unt
 an
 su
 upak
                 (sapi dan kambing), unggas (ayam, bebek, burung), dan ikan. Zat besi
 pembuatan  hemoglobin sebagai komponen dari  sel darahh
 pem buat an   h em og l obi n s eba g ai  k om po n en dar i  s el  d ar a  dalam sumber pangan  hewani (besi heme) dapat diserap tubuh  antara
                 dalam sumber pangan  hewani  (besi  heme) dapat diserap tubuh  antara
 merah/eritrosit. Zat gizi  lain yang berperan penting dalamam
 m er ah/ er i t r os i t .  Z at  g i z i  l ai n y ang  ber p er a n p ent i ng  dal  20-30%.
                 20-30%.
 pembuatan hemoglobin antara lain asam folat dan vitamin B12.12.
 pem buat an hem og l obi n  an t ar a l a i n  as am  f ol a t  dan  v i t a m i n B
                 Pangan nabati (tumbuh-tumbuhan) juga mengandung zat besi (besi non-
                 Pangan nabati (tumbuh-tumbuhan) juga mengandung zat besi (besi non-
 r
 A
 /
 S
 D
 I
 i
 C
  T
 B
 I
 V
 , H
 t
 r
 ak
 i
 oni
 t
 a
 peny
 ek
 n
 f
 si
 t
  k
  i
 i
 s
 
 Pada pend
 er
 s
 epe
  Pada penderita penyakit infeksi kronis seperti TBC, HIV/AIDS,,
                 heme) namun  jumlah  zat besi yang bisa diserap oleh usus  jauh lebih
                 heme)  namun  jumlah  zat  besi yang bisa diserap oleh usus  jauh lebih
 di
 al
 dan k
 ur
 dan keganasan  seringkali  disertai  anemia, karena kekuranganan
 i
 er
 i
 s
 sa
 n
 eg
 ang
 ana
 ng
 k
 ar
 r
 se
 m
 t
 en
 ai
 a k
 ane
 ek
 a, k
 i
                 sedikit dibanding zat besi dari bahan  makanan hewani. Zat besi non-
                 sedikit dibanding zat besi  dari bahan  makanan hewani.  Zat besi  non-
 as upan  za t  g i zi  at au a k i ba t dar i i n f ek si  i t u se nd i r i
 asupan zat gizi atau akibat dari infeksi itu sendiri..
                 heme (pangan  nabati) yang dapat diserap oleh  tubuh adalah  1-10%.
                 heme (pangan nabati) yang dapat diserap oleh  tubuh adalah  1-10%.
                 Contoh  pangan  nabati sumber zat besi adalah sayuran  berwarna hijau
 Perdarahan (Loss of blood volume)
 2. 2.  Per da r ah an ( Lo ss  o f  b l ood  v ol um e )  Contoh  pangan  nabati sumber zat besi  adalah sayuran  berwarna hijau
                 tua  (bayam, singkong,  kangkung) dan  kelompok kacang-kacangan
 an k
 ah
 r
 t
 a at
 ena
 ar
 au l
 an dan
 
 ac
 aum
 a
 i
 uk
 ng
  Perdarahan karena  kecacingan dan  trauma atau luka yangg   tua  (bayam, singkong,  kangkung) dan  kelompok kacang-kacangan
 da
 k
 r
 an
 er
 y
 P
 ec
                 (tempe, tahu, kacang  merah).  Masyarakat  Indonesia  lebih dominan
 mengakibatkan kadar Hb menurun.
 m en g ak i bat k an k ada r  H b m enur un .  (tempe, tahu, kacang merah). Masyarakat Indonesia  lebih dominan
                 mengonsumsi sumber zat  besi yang berasal dari nabati.  Hasil Survei
   Per da r ah an  k ar en a m ens t r u as i  y ang  l am a da n be r l ebi h a n  mengonsumsi sumber zat besi yang berasal dari nabati.  Hasil Survei
  Perdarahan karena menstruasi yang lama dan berlebihan
                 Konsumsi Makanan Individu (Kemkes, 2014)  menunjukkan bahwa
                 Konsumsi Makanan Individu (Kemkes, 2014) menunjukkan bahwa
 o
 litik
 H
 m
 e
 3. 3.  Hemolitik  97,7% penduduk Indonesia mengonsumsi beras (dalam 100 gram beras
                 97,7% penduduk Indonesia mengonsumsi beras (dalam 100 gram beras
 al
 i
 u d
 Per
 i
 pa
 r
 pe
 a k
 as
 i
 on
 
  Perdarahan pada  penderita malaria kronis  perlu diwaspadai  hanya  mengandung 1,8  mg  zat besi). Oleh  karena itu,  secara umum
 r
 r
 da
 dai
 p
 ar
 r
 ah
 w
 a m
 i
 t
 l
 ende
 an pada
 s
                 hanya  mengandung 1,8  mg zat besi). Oleh  karena itu, secara umum
 karena  terjadi hemolitik yang mengakibatkan  penumpukan  zat
 k ar ena  t er j ad i  h em ol i t i k  yang  m en g ak i bat k an  penum puk an  z at  masyarakat  Indonesia rentan  terhadap risiko  menderita  Anemia  Gizi
                 masyarakat Indonesia rentan  terhadap risiko  menderita  Anemia  Gizi
 besi (hemosiderosis) di organ tubuh, seperti hati dan limpa.pa.
 bes i  ( hemo si d er os i s )  d i  or g an t ub uh, s epe r t i  ha t i  d an l i m  Besi (AGB).
                 Besi (AGB).
                                                                               15
 14                                                                            15
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24