Page 23 - Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS
P. 23
ian 1
a
g
Bagian 1 Program Pencegahan & Penaggulangan Anemia pada Rematri dan WUS U
B
gah
an
gr
a
i
am
m
a
t
p
ada
Re
o
ena
P
P
nggu
l
ang
an
ProgramPencegahan &PenanggulanganAnemia pada Rematridan WUSS
r
em
&
A
n
e
nc
e
P
r
i
dan
W
unggas, sedangkan dari nabati yaitu sayuran berwarna hijau tua dan
Dampak anemia pada rematri dan WUS akan terbawa hingga dia
Dampak anemia pada rematri dan WUS akan terbawa hingga dia unggas, sedangkan dari nabati yaitu sayuran berwarna hijau tua dan
kacang-kacangan. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari sumber
menjadi ibu hamil anemia yang dapat mengakibatkan :
menjadi ibu hamil anemia yang dapat mengakibatkan : kacang-kacangan. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari sumber
1. 1. Meningkatkan risiko Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), nabati perlu mengonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C,
Meningkatkan risiko Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT),
nabati perlu mengonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C,
prematur, BBLR, dan gangguan tumbuh kembang anak diantaranya seperti jeruk, jambu. Penyerapan zat besi dapat dihambat oleh zat lain,
prematur, BBLR, dan gangguan tumbuh kembang anak diantaranya
seperti jeruk, jambu. Penyerapan zat besi dapat dihambat oleh zat lain,
stunting dan gangguan neurokognitif. seperti tanin, fosfor, serat, kalsium, dan fitat.
stunting dan gangguan neurokognitif.
seperti tanin, fosfor, serat, kalsium, dan fitat.
Perdarahan sebelum dan saat melahirkan yang dapat mengancam
2. 2. Perdarahan sebelum dan saat melahirkan yang dapat mengancam
2. Fortifikasi bahan makanan dengan zat besi
keselamatan ibu dan bayinya.
keselamatan ibu dan bayinya. 2. Fortifikasi bahan makanan dengan zat besi
3. 3. Bayi lahir dengan cadangan zat besi (Fe) yang rendah akan Fortifikasi bahan makanan yaitu menambahkan satu atau lebih zat gizi
Fortifikasi bahan makanan yaitu menambahkan satu atau lebih zat gizi
Bayi lahir dengan cadangan zat besi (Fe) yang rendah akan
berlanjut menderita anemia pada bayi dan usia dini. kedalam pangan untuk meningkatkan nilai gizi pada pangan tersebut.
berlanjut menderita anemia pada bayi dan usia dini.
kedalam pangan untuk meningkatkan nilai gizi pada pangan tersebut.
Penambahan zat gizi dilakukan pada industri pangan, untuk itu
4. 4. Meningkatnya risiko kesakitan dan kematian neonatal dan bayi. Penambahan zat gizi dilakukan pada industri pangan, untuk itu
Meningkatnya risiko kesakitan dan kematian neonatal dan bayi.
disarankan membaca label kemasan untuk mengetahui apakah bahan
disarankan membaca label kemasan untuk mengetahui apakah bahan
n
a
n
eg
i
P
a
A
g
nem
g
enc
n P
n d
ul
H. Cara Pencegahan dan Penanggulangan Anemia makanan tersebut sudah difortifikasi dengan zat besi. Makanan yang
a
a
a
a
h
a
g
makanan tersebut sudah difortifikasi dengan zat besi. Makanan yang
ena
n
H.
C
ra
S
dan WU
tri
a
pada Rematri dan WUS sudah difortifikasi di Indonesia antara lain tepung terigu, beras, minyak
p
R
da
a
em
sudah difortifikasi di Indonesia antara lain tepung terigu, beras, minyak
goreng, mentega, dan beberapa snack. Zat besi dan vitamin mineral lain
goreng, mentega, dan beberapa snack. Zat besi dan vitamin mineral lain
l
a
ul
ng
an deng
an
Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia dilakukan dengan
U
uk
ak
g
pena
pay
m
i
an ane
n dan
eg
aha
penc
a di
ang
juga dapat ditambahkan dalam makanan yang disajikan di rumah tangga
juga dapat ditambahkan dalam makanan yang disajikan di rumah tangga
e
y
i
up k
uk
ang
dal
am
cuk
t
ubuh un
t
i
at
ber
e
m
k
up
an
z
an
as
memberikan asupan zat besi yang cukup ke dalam tubuh untuk
bes
m
dengan bubuk tabur gizi atau dikenal juga dengan Multiple
dengan bubuk tabur gizi atau dikenal juga dengan Multiple
an
meningkatkan pembentukan hemoglobin. Upaya yang dapat dilakukan
a
pe
an
pay
n. U
m
k
dapa
l
ngk
t
eni
di
at
m
y
ak
ang
uk
l
bent
an
uk
g
o
obi
hem
Micronutrient Powder.
Micronutrient Powder.
ada
l
ah:
adalah:
bes
t
nin
su
Me
gkat
m
an
1.
kanan
za
a
ber
1. Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi i
m
kan asup
3. Suplementasi zat besi
3. Suplementasi zat besi
Me ni ng k at k an as upan m a k ana n sum ber z at b es i deng an pol a m a k an
Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi dengan pola makan
Pada keadaan dimana zat besi dari makanan tidak mencukupi kebutuhan
Pada keadaan dimana zat besi dari makanan tidak mencukupi kebutuhan
ak
a
r
i
t
g
ana
ber
di
bergizi seimbang, yang terdiri dari aneka ragam makanan, terutama
er
da
i
am
ut
n, t
er
bang
am
i
i
m
g
an
a
, y
ek
ag
r
an
se
r
m
z
i
terhadap zat besi, perlu didapat dari suplementasi zat besi. Pemberian
terhadap zat besi, perlu didapat dari suplementasi zat besi. Pemberian
i
at
ang
e
(
um
hewani
k
l
a
ah
bes
dal
sumber pangan hewani yang kaya zat besi (besi heme) dalam jumlah
em
z
sum
i
)
pang
am
bes
j
y
h
an
ay
ber
suplementasi zat besi secara rutin selama jangka waktu tertentu
suplementasi zat besi secara rutin selama jangka waktu tertentu
an
i
n i
a
up
el
ug
a
cuk
t
u j
an
A
sua
i
deng
.
S
G
se
K
ng
l
y
eni
m
u
k
ang
yang cukup sesuai dengan AKG. Selain itu juga perlu meningkatkan
k
r
pe
at
bertujuan untuk meningkatkan kadar hemoglobin secara cepat, dan perlu
bertujuan untuk meningkatkan kadar hemoglobin secara cepat, dan perlu
sumber pangan nabati yang kaya zat besi (besi non-heme), walaupun
sum ber pang an n aba t i y ang k a y a z at bes i ( be si non - heme ) , w al aupun
dilanjutkan untuk meningkatkan simpanan zat besi di dalam tubuh.
dilanjutkan untuk meningkatkan simpanan zat besi di dalam tubuh.
penyerapannya lebih rendah dibanding dengan hewani. Makanan yang
peny er apa nny a l eb i h r end a h di ba ndi ng deng an hewan i . M ak ana n y ang
at
k
ay
a
su
kaya sumber zat besi dari hewani contohnya hati, ikan, daging dan
ber
z
m
bes
i
k
,
t
i
ng
dan
i
an,
dag
hewan
i
i
i
dar
con
ha
a
t
ohny
19
18 19