Page 22 - Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS
P. 22
a
g
ian 1
Bagian 1 Program Pencegahan & Penaggulangan Anemia pada Rematri dan WUS U
B
P
o
an
ProgramPencegahan &PenanggulanganAnemia pada Rematridan WUSS
r
A
a
ada
p
n
em
i
gah
ena
nc
e
an
&
P
am
gr
ang
nggu
e
l
P
Re
i
W
dan
a
m
t
r
Dampak anemia pada rematri dan WUS akan terbawa hingga dia unggas, sedangkan dari nabati yaitu sayuran berwarna hijau tua dan
Dampak anemia pada rematri dan WUS akan terbawa hingga dia
unggas, sedangkan dari nabati yaitu sayuran berwarna hijau tua dan
menjadi ibu hamil anemia yang dapat mengakibatkan :
menjadi ibu hamil anemia yang dapat mengakibatkan : kacang-kacangan. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari sumber
kacang-kacangan. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari sumber
Meningkatkan risiko Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT),
1. 1. Meningkatkan risiko Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), nabati perlu mengonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C,
nabati perlu mengonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C,
prematur, BBLR, dan gangguan tumbuh kembang anak diantaranya
seperti jeruk, jambu. Penyerapan zat besi dapat dihambat oleh zat lain,
prematur, BBLR, dan gangguan tumbuh kembang anak diantaranya seperti jeruk, jambu. Penyerapan zat besi dapat dihambat oleh zat lain,
seperti tanin, fosfor, serat, kalsium, dan fitat.
stunting dan gangguan neurokognitif. seperti tanin, fosfor, serat, kalsium, dan fitat.
stunting dan gangguan neurokognitif.
Perdarahan sebelum dan saat melahirkan yang dapat mengancam
2. 2. Perdarahan sebelum dan saat melahirkan yang dapat mengancam
2. Fortifikasi bahan makanan dengan zat besi
keselamatan ibu dan bayinya.
keselamatan ibu dan bayinya. 2. Fortifikasi bahan makanan dengan zat besi
3. 3. Bayi lahir dengan cadangan zat besi (Fe) yang rendah akan Fortifikasi bahan makanan yaitu menambahkan satu atau lebih zat gizi
Bayi lahir dengan cadangan zat besi (Fe) yang rendah akan
Fortifikasi bahan makanan yaitu menambahkan satu atau lebih zat gizi
berlanjut menderita anemia pada bayi dan usia dini. kedalam pangan untuk meningkatkan nilai gizi pada pangan tersebut.
kedalam pangan untuk meningkatkan nilai gizi pada pangan tersebut.
berlanjut menderita anemia pada bayi dan usia dini.
4. 4. Meningkatnya risiko kesakitan dan kematian neonatal dan bayi. Penambahan zat gizi dilakukan pada industri pangan, untuk itu
Meningkatnya risiko kesakitan dan kematian neonatal dan bayi.
Penambahan zat gizi dilakukan pada industri pangan, untuk itu
disarankan membaca label kemasan untuk mengetahui apakah bahan
disarankan membaca label kemasan untuk mengetahui apakah bahan
n
i
h
nem
eg
A
a
ena
n P
a
makanan tersebut sudah difortifikasi dengan zat besi. Makanan yang
g
n
g
ul
g
a
a
a
n d
a
n
H.
a
C
H. Cara Pencegahan dan Penanggulangan Anemia makanan tersebut sudah difortifikasi dengan zat besi. Makanan yang
ra
P
enc
tri
da
pada Rematri dan WUS sudah difortifikasi di Indonesia antara lain tepung terigu, beras, minyak
dan WU
p
R
a
a
S
em
sudah difortifikasi di Indonesia antara lain tepung terigu, beras, minyak
goreng, mentega, dan beberapa snack. Zat besi dan vitamin mineral lain
goreng, mentega, dan beberapa snack. Zat besi dan vitamin mineral lain
ng
ang
ul
g
Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia dilakukan dengan
l
U
uk
an deng
ak
m
pay
an ane
an
a di
i
n dan
eg
pena
a
penc
aha
juga dapat ditambahkan dalam makanan yang disajikan di rumah tangga
juga dapat ditambahkan dalam makanan yang disajikan di rumah tangga
up k
m
e
z
i
cuk
k
at
an
up
am
an
as
ubuh un
t
dal
uk
e
memberikan asupan zat besi yang cukup ke dalam tubuh untuk
m
t
ber
ang
bes
i
y
dengan bubuk tabur gizi atau dikenal juga dengan Multiple
dengan bubuk tabur gizi atau dikenal juga dengan Multiple
meningkatkan pembentukan hemoglobin. Upaya yang dapat dilakukan an
m eni ngk at k an pe m bent uk an hem o g l obi n. U pay a y ang dapa t di l ak uk
Micronutrient Powder.
Micronutrient Powder.
adalah:
ada
l
ah:
1. Me nin gkat kan asup an m a kanan su m ber za t bes
1. Meningkatkan asupan makanan sumber zat besii
3. Suplementasi zat besi
3. Suplementasi zat besi
Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi dengan pola makan an
Me ni ng k at k an as upan m a k ana n sum ber z at b es i deng an pol a m a k
Pada keadaan dimana zat besi dari makanan tidak mencukupi kebutuhan
Pada keadaan dimana zat besi dari makanan tidak mencukupi kebutuhan
da
se
t
m
an
am
ut
z
n, t
ana
bang
, y
er
ak
i
er
bergizi seimbang, yang terdiri dari aneka ragam makanan, terutama a
ag
i
am
r
a
g
ber
r
ek
an
i
r
m
i
g
i
di
terhadap zat besi, perlu didapat dari suplementasi zat besi. Pemberian
terhadap zat besi, perlu didapat dari suplementasi zat besi. Pemberian
l
ah
um
am
j
at
bes
a
z
i
i
h
(
bes
ay
ber
pang
sumber pangan hewani yang kaya zat besi (besi heme) dalam jumlah
sum
an
ang
k
hewani
y
em
dal
e
)
suplementasi zat besi secara rutin selama jangka waktu tertentu
suplementasi zat besi secara rutin selama jangka waktu tertentu
se
sua
a
k
up
el
S
an
u
ng
A
deng
G
.
K
i
an
a
ug
y
yang cukup sesuai dengan AKG. Selain itu juga perlu meningkatkan
m
k
eni
pe
n i
t
ang
cuk
r
at
l
u j
i
bertujuan untuk meningkatkan kadar hemoglobin secara cepat, dan perlu
bertujuan untuk meningkatkan kadar hemoglobin secara cepat, dan perlu
sumber pangan nabati yang kaya zat besi (besi non-heme), walaupun
sum ber pang an n aba t i y ang k a y a z at bes i ( be si non - heme ) , w al aupun
dilanjutkan untuk meningkatkan simpanan zat besi di dalam tubuh.
dilanjutkan untuk meningkatkan simpanan zat besi di dalam tubuh.
penyerapannya lebih rendah dibanding dengan hewani. Makanan yang ang
peny er apa nny a l eb i h r end a h di ba ndi ng deng an hewan i . M ak ana n y
ay
i
k
a
su
t
ohny
ha
dan
,
a
kaya sumber zat besi dari hewani contohnya hati, ikan, daging dan
i
t
bes
i
at
k
hewan
i
i
dar
ng
con
ber
dag
m
z
an,
i
18 18 19