Page 18 - E-Modul Sistem Pencernaan
P. 18
Gambar 1.4. Protein
(Sumber: https://id.depositphotos.com/stock-photos/sumber-protein.html)
4. Vitamin
Vitamin merupakan zat organik yang umumnya tidak dapat dibentuk
oleh tubuh. Vitamin berperan sebagai katalisator organik, mengatur proses
metabolism dan fungsi normal tubuh. Di tubuh vitamin mempunyai peran utam
sebagia zat pengatur dan pembangun Bersama zat gizi lain melalui
pembentukan enzim, antibody, dan hormon. Masing-masing vitamin
mempunyai peranan khusus yang tidak dapat digantikan oleh vitamin tau zat
gizi lain. Oleh karena itu, meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil itu sangat
penting (Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat, 2007).
Secara umum fungsi vitamin berhubungan erat dengan funsi enzim,
khususnya kelompok vitamin B. enzim merupakan katalisator organic yang
berperan mengatur dan menjalankan reaksi biokimia dalam tubuh. Enzim terdiri
atas komponen protein disebut apoenzim yang dihasilkan sel. Apoenzim baru
aktif ketikaberkonjugasi dengan senyawa nonprotein (koenzim).
Vitamin dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu vitamin yang larut
dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin larut air adalah vitamin
B kompleks dan C. para ahli gizi mengatakan vitamin-vitamin ini tidak
disimpan di dalam tubuh, sehingga kalua kelebihan akan terbuang melalui air
seni. Sedangkan vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan
K. Vitamin-vitamin ini bila berlebihan dapat di simpan di dalam hati (Soehardi,
2004).
17