Page 42 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Kedua_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 42
disampaikan kepada pengikut-pengikutnya yang sesat, semua
itu bukanlah dzikr, tetapi hanyalah kemunkaran dan kerusakan,
dan haram hukumnya untuk diucapkan, karena terdapat
pengubahan dan pelecehan terhadap nama-nama Allah,
menamakan Allah dengan nama-nama yang tidak terdapat
dalam al-Qur'an atau hadits dan tidak disepakati oleh para
ulama, serta tidak menunjukkan pada pengagungan dan
penghormatan, itu semua hanyalah bertujuan untuk
merendahkan dan menghina Allah ta'ala.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
ريمٓا رشو ، دممح ىده يدلها يرخو ،لىاعت للها باتك ثُدلحا قدصأ
رانلا في ةل٘ض لكو ،ةل٘ض ةعدب لكو ،ةعدب ةثدمح لكو ،اتهاثدمح
Beliau juga bersabda:
در يوف هنم سِل ام اذه انرمأ في ثدحأ نم
Dari situ, maka wajib hukumnya mengingkari dan
melarang mereka baik dengan tindakan bagi siapa saja yang
mampu, atau dengan nasehat jika tidak mampu dengan
tindakan, atau setidaknya dengan mengingkarinya dalam hati.
Tidak boleh menghadiri majlis-majlis mereka atau
mendengrkan ajaran mereka, karena sesungguhnya dengan
kemaksiatan yang mereka perbuat, mereka seharusnya
mendapatkan hukuman, sementara menyetujui dan ridlo
dengan apa yang mereka perbuat berarti sama saja dengan
mereka yang mendapatkan murka dari Allah ta'ala.
al-Amir berkata dalam risalahnya yang berjudul (Nataij
al-fikr fi adab adz-dzikr):
39