Page 44 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Kedua_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 44

disambung  secepatnya  dengan  lafazh  selanjutnya  yaitu:  للها  ٗإ

                  (dengan huruf istitsna, yang berfaedah untuk itsbat).  Berbeda dengan
                  apa yang kita dengar dari sebagian orang-orang bodoh yang mengaku-
                  ngaku sufi yang biasanya kalimat tahlil ini dengan bermacam-macam

                  bentuk;  ada  yang  mengucapkan  ٗ  dengan  ditebalkan  dan  agak

                  condong  ke  bibir,  sehingga  seperti  bunyi  huruf  "wawu",  sebaliknya
                  ada  yang  lebih  condong  ke  lidah  bagian  tengah  dan  atas  sehingga
                  seperti  bunyi  "ya";  ada  juga  diantara  mereka  yang  mengganti
                  "hamzah"pada  هلإ  dengan  "ya"  atau  mengenyangkan  "hamzah"

                  tersebut  sehingga  timbul  bunyi  "ya"  setelahnya;  ada  juga  yang

                  menambah panjang bacaan "alif" pada  هلإ  lebih dari mad thabi'i (2
                  harakat) atau berhenti sejenak pada bacaan "alif" tersebut; ada juga

                  yang  mengenyangkan  bacaan  "hamzah"  pada  ٗإ  sehingga

                  menimbulkan  bunyi  "ya",  atau  memunculkan  bacaan  "alif"
                  (sedangkan  hal  ini  termasuk  "lahn"  (kesalahan))  padahal    "alif"
                  tersebut  seharusnya  dibuang  karena  ada  dua  sukun  yang  bertemu.
                  Mereka dengan seenaknya sendiri memanjangkan, memunculkan dan
                  membuat-buat  bacaan  sendiri  dengan  berbagai  macam  bentuk,

                  diantara  mereka  ada  yang  memanjangkan  bacaan  "ha"  pada    هلإ
                  sehinga  timbul  bunyi  "alif"  setelahnya,  dan  sebagian  yang  lain

                  memunculkan    bacaan  "hamzah"     pada  lafazh    للها   dan

                  memanjangkannya  sehingga  seperti  "hamzah  istifham",  dan  lain
                  sebagainya.    Ini  semua  bertentangan  dan  menyalahi  apa  yang
                  diajarakan  oleh  Rasulullah.  Bahkan  kadang-kadang  mereka  mengira
                  bahwasanya mereka nggak sadar, lalu memakan sebagian huruf-huruf


                                                41
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49