Page 47 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Kedua_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 47

diriwayatkan  oleh  ar-Rafi’i  dengan  sanad  yang  rusak  dalam
                  kitabnya  Tarikh  Qazwain  bahwasanya  ‘Aisyah  berkata:  “Suatu
                  ketika  Rasulullah  mendatangiku,  sementara  di  rumahku    ada
                  seseorang yang sedang sakit dan merintih, kemudian beliau berkata:
                  “Biarkanlah dia merintih, karena suara rintihan itu termasuk nama-
                  nama  Allah”.  Suara  rintihan  itu  bermacam-macam  bentuknya,
                  kalau  dihitung  sekitar  ada  20  macam  bentuk  suara  rintihan,
                  sebagaimana dijelaskan oleh al-Hafizh al-Lughawi Murtadla az-
                  Zabidi  dalam  Syarh  al-Qamus,  diantaranya  adalah  sebagai
                  berikut:
                                            ِ
                                               هاء ،هأ ،هاء ،هاوأ ،هاتوأ ،هاُواء ،هوواء ،هوأ
                                                         ّ
                  Setelah  memberikan  beberapa  contoh  tersebut  beliau  berkata:
                  “Ada 22 macam bentuk suara yang semuanya itu timbul akibat
                  reaksi dari kesakitan, rintihan dan perasaan sedih”.
                         Tidak  ada  seorangpun  dari  para  ulama  bahasa  yang
                  mengatakan  bahwa  suara-suara  rintihan  tersebut  termasuk
                  nama-nama  Allah.  Bagaimana  bisa  sebagian  orang  yang
                  memiliki kebiasaan menyeleggarakan majlis dzikr dimana pada
                  waktu berdzikir dalam berdiri dan duduk sambil berpegangan
                  tangan dan bergoyang-goyang mereka menyebutkan kata-kata
                  “aah”, mereka hanya menyebutkan kata “aah” bukan kata-kata
                  rintihan  yang  lain.  Sementara  yang  tersebut  dalam  hadits
                  maudlu’ ini adalah kata-kata rintihan, bukan kata  “aah”, kalau
                  seandainya  mereka  berdalih  dengan  hadits  yang  maudlu’  ini
                  untuk  membenarkan  perbuatan  mereka,  maka  sah  saja  kalau
                  dikatakan  bahwa  kata-kata  rintihan  selain  “aah”  seperti
                  “aawuh”;  “awwataah”  dan  yang  lainnya  termasuk  nama-nama
                  Allah,  tapi  mereka  tidak  mengakui  itu,  mereka  hanya




                                                44
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52