Page 144 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 144

tenang. Tidak ada posisi yang akibatnya lebih bagus daripada
              kemarahan  yang kekuasaannya dipecahkan  dengan akhlak yang
              baik dan apinya dipadamkan  dengan  kelembutan perilaku.  Jika
              nafsu menganttap  halal "minuman  ketololan" sehingga  mem-
              buat segala sesuatu baginya  menjadi sempit kecuali dengan
              penampak-nampakan perangai baik dan lebih me mpercantiknya
              ketika seseorang melihat atau menelitinya  (riya, pen.), maka
              demikian  itu harus dipecahkan  dan dilepas dengan siksaan  kehi-
              naan. Prakteknya dengan cara rnengingatkan  kerendahan deraiat
              nafsu, kehinaan aslinya, dan kekotoran  perb uatannya. Muj ahadah
              (kesungguhan  dalam perjuangan)  orang awam terdapat pada pe-
              menuhan perbuatan  (wajib). Sasaran  (mujaludah) orang khusus
              menuju  pada pembersihan  ahwal (keadaan,  lihat pasal lul). Karem
              itu, menahan penderitaan lapar din keterjagaan  adalah mudah
              dan ringan. Sedangkan  mengobati akhlak dan menjauhkannya
              dari kebusukannya  adalah pekerjaan  yant sangat sulit.
                   Di antara penutup-penutup (rahasia)  penyakit  nafsu adalah
              kecondongarrnya pada kemampuan  merirsakan  manisnya pujiair.
              Seseorang   iika  menghirup seteguk pujian, dia akan "memikul"
              penduduk l*gt  danbumi pada bulu matanya.  Adapun tanda-
              tandanya,  jika dia terputus dari minuman  tersebut (tidak menda-
              patkan  puiian, pen.), maka keadaannyaakan  kembalipada kema-
              lasan dan kelemahan (tidak aktif lagi berbuat  baik karena tidak
              dipuii).
                   Sebuah  cerita yang diriwayatkan dari Abu Muhammad  Al-
              Murta'isy  menuturkan  ,  "Sayapemah  haji dengan  bekal apa ada-
              nya. Bagi saya semuanya masih tampak  dicampuri dengan  keber-
              untungan. Suatu hari ibu meminta saya minum seteguk air yang
              membuat nafsu saya merasa keberatan. Saya tahu, ketika itu
              ketaatan nafsu saya pada ritual haji adalah karena kebahagian
              dan percampuran  nafsuku  den gan keberuntungan  (ke khusyukan
              haji yang masih dipengaruhi keasyikan  bercengkerama  dengan
              nafsu sehingga sikap ibadah zlnhir ini menghalangi  ibadahzlahir
              yang lain, yaitu memenuhi  permintaan  ibu). Seandainya  nafsu
              saya lenyap, tentu tidak akan memberatkannya untuk melaksa-
              nakan kewajiban syarak (memberi minum ibu)."
                   Seorang wanita tua ditanya tentang keadaannya,  lalu dija-
              wab, "Saya  ketika masih muda menemukan pada diriku (baca

              130  S4*la 71rt.  **
                                    "uel
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149