Page 164 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 164

ant yant zoara' dan zuhud besok di hari kiamat." Sahal bin Ab-
               dullah berkata,  "Orang yang tidak pemah bergaul  dengan orang
               yarrg uara' diibaratkan orang yang makan kepala   Bqah,tetapi
               dia tidak pemah kenyang."
                   Dalam satu cerita, Umar bin Abdul Aziz menerima minyak
               misik dari rampasan harta perang,  sementara dia sedang meme-
               gant racun yang terkandung di dalamnya.  Setelah mengamati
               sejenak, lidahnyaberujar, "Darirninyak  misik ini bau harumnya
               dapat diambil manfaat,  tetapi saya tidak menyukai bau harumnya
               itu kecuali terhadap orant Islam."
                   Abu Utsman Al-Mariri pemah ditanya tentang wara'. Dia
              bercerita,  "Abu Shahih Hamdun,  seorang  tukang penatu, berada
               di samping temannya  yang dalam  keadaan  sekarat  dan akhimya
               dia meninggal  dunia. Setelah itu, Abu Shahih meniup (memati-
               kan) api lampu dan ditanya tentang  permasalahannya.  Dia men-
              jawab, 'Sampai  sekarang  minyak  yang dipergunakan  untuk
               menyalakan lampu masih tetap ada dan mulai sekarang minyak
               itu adalah milik ahli waris. Oleh karena itu, carilah  minyak  yang
               laiar."'
                   Seseorang  berkata dengan  suara halus sambil menangis,
               "Saya telah berbuat dosa selama  empat puluh tahun. Suatu hari
               saudaraku berkunjung  kepadaku.  Setelah itu, saya membeli  ikan
               panttant untuknya. Ketika dia selesai  makan, saya mentambil-
               kan sedikit tanah liat dari dinding tetangga  sehingga  dia dapat
               mencuci tangannya,  namun sampai saat ini saya belum minta
               maaf kepadanya."
                   Seseorang laki-laki pernah menulis di atas papan  di rumah
               sewaan. Dia hendak menghapuskan  tulisan ifu dengan  debu din-
               ding rumah.  Di dalam hatinya terlintas bahwa rumah itu adalah
               rumah sewaan yang sebelumnya tidak pemah terlintas (terba-
               yangkan) untuk hal ini, sehingga pada akhimya  tulisan itu diha-
               pusnya.  Setelah itu, dia mendengar  suara hati, "Orang  yang
               mengangtap  remeh  (rendah) terhadap apa yang menimpanya,
               sehingga  dia menghapus  tulisan itu, dia akan dihisab lama oleh
               Allah Swt. di hari kiamat."
                   Ahmadbin Hanbal menggadaikan  bejana (terbuat dari tem-
               baga) kepada penjual  sayur di Mekkah. Ketika hendak  mene-


               150  Suala klat'?l*a  ?uul
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169