Page 176 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 176
dianggap melaksanakan cinta kasih
jika bersikap diam
Diam terbagi menjadi dua, yaitu diam secara lahir dan diam
secara batin. Orang yang tawakal, hatinya akan selalu diam (te-
nang) dengan meninggalkan berbagai tuntutan ekonomi. Sedang
orang yang ma'rifat hatinya akan selalu diam (tenang) dengan
mempertemukan ketetapan hukum melalui sikap yang baik. Oleh
karena itu, perbuatan yang baik adalah hal yang dapat dipercaya,
sedangkan ketetapan yang baik adalah hal yang dapat diterima.
Terkadang yant menyebabkan diam adalah heran. Apabila
pengetahuan tentang sifat yang mengejutkan telah muncul, maka
ungkapan yant mentandung pelajaran akan menjadi tumpul,
tidak ada keterangan dan pemikiran. Oleh karena itu, tempat-
tempat pertemuan akan menjadi sirna, tidak ada ilmu dan
perasaan. Allah Swt. berfirman:
v : riuJ&i 7s w'J'fr ,p1t b t'#- t;-
( r.r: ,JrUt) ll'n,
"(Ingatlah) hari di waktu Allah mengumpulkan para rasul, lalu
Allah ber tanya (kepada merekn),' Apa jawaban knummu terhadap
(seruan)mu?' Para rasul menjawvb,'Tidak ada pengetahuan (bagi)
knmi (tentang itu)'." (QS. Al-Maidah: 109)
|ika mereka mengetahuiapa yangterkandung di dalam pem-
bicaraan merupakan hal-hal yang negatif dan merupakan bagian
dari hawa nafsu, memperlihatkan sifat-sifat terpuir, suka membe-
dakan berbagai kesulitan dengan sikap yang baik, dan mengeta-
hui berbagai hal negatif yang lainnya, maka mereka mempunyai
sifat yang sama dengan or€rnt-orant yant terlatih. Sifat ini meru-
pakan bagian dari kekuatan pondasi mereka untuk menghindar-
kan diri dan menyantuni orang lain.
Dalam suatu cerita, Dawud Ath-Thai ketika hendak mema-
suki rumahnya, dia berbalik (bermaksud) menghadiri tempat
pengajian yang disampaikan oleh Abu Hanifah karena dia se-
orang muridnya. Dia duduk bersama teman-temannya dan tidak
membicarakan satu masalah pun. Ketika dirinya telah kuat dan
162 S<4a 7.4t - rca4 ?euu/