Page 171 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 171
beribadah sesuai dengan apa yant dia kehendaki.
Menurut Yahya bin Mu'adz, orang yang zuhud akan
membuat cuka dan biji sawi sebagai obat, sedangkan orang yang
ma'rifat akan membuat minyak misik dan anbar sebagai parfum.
Sedangkan menurut Hasan Al-Bashri, ai"ti zuhud ialah benci
tdrhadap oranE yant menyukai harta kekayaan dan apa-apa yang
dimiliki.
Sebagian ulama telah ditanya, " Apakah zrlhud itu?"
"Meninggalkan segala sesuatu yanS dimiliki orang lain."
Seorang laki-laki pemah bdrtanya\.epada Dzun Nun Al-
Mishri, "Kapan saya harus zu.htd?"
"Ketika engkau sudah mampu mengapingkan dirimu."
Muhamrnad bin Fadhl berkata, "Mengutamakan zuhud keti-
ka dalam keadaan kaya (serba cukup) dan mengutamakan fitnah-
cobaan ketika dalam keadaan f.akir (sangat butuh)." Allah Swt.
berfirman:
L 6 ft .br-.i': 4f &o':lli. :
{t :;It}
"Merelu mengutamaknn (oranr-orang Muhajirin) atas diri
mereka smdiri, meskipun mereka sangat butuh (apa yang mereka
berilan)" (QS. Al-Hasyr: 9)
Al-Kattani pemah berkata, "Berbagai persoalan yang tidak
pernah diperselisihkan oleh ulama Kufah, Madinah, Irak, dan
Syam adalah zuhud, kemurahan jiwa (hati), dan memberikan
nasihat kepada orang lain, yakni tidak seorang pun dari ulama
yang belpendapat bahwa berbagai persoalan tersebut merupakan
perilaku yang tidak terpuji."
Yahya bin Mu'adz telah ditanya oleh seseor;rnt, "Kapan saya
dapat memasuki tentpat pesanggrahan tawakal, memakai selen-
dang zuhud dan duduk bersama orang-orang yang zuhud?" Dia
menjawab, "Apabila engkau telah rnampu melatih jiwamu seccua
samar-samar daLam batas-batas yang seandainya Allah Swt. tidak
memberikan rezeki kepadamu selama tiga hari, jiwamu tidak
,ala4 Pcalelht Paa 921 lS7
",tS*w