Page 456 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 456
Saya mendengar Ustaz Abu Ali Ad-Daqaq berkata, "Pohon
bila tumbuh dengan sendirinya tanpa ditanam oleh seseorang,
maka ia akan berdaun tapi tidak bisa berbuah. Demikian juga se-
orant murid jika tidak n(empunyai seorang turu, ia bisa pandai
tapi tidak bisa mendatangkan sesuatu apapun." Beliau kemudian
melanjutkan, "Saya mengarnbil jalan atau thariqah ini dari An-
Nashr Abadzi yang diambibrya dari Asy-Syibli. Asy-Syibli dari
Al-junaid yang didapatinya dari Sariy. Sariy dari Ma'ruf Al-
Karkhi yant memperolehnya dari Dawud Ath-Thai, sementara
Dawud Ath-Thai bertemu langsung dengan para tabiin." Ustaz
Abu Ali Ad-Daqaq pemah mengatakan, "Trdaklah saya datang
ke majelis An-Nashr Abadzi kecuali sebelumny a say a mandi. "
Uslaz Abul Qasim AlQusyairi bercerita, "Saya belum pemah
masuk ke tempatUstaz Abu Ali Ad-Daqaqpadapermulaan saya
datang kecuali dalam keadaan puasa. Sebelumnya saya mandi
dulu, kemudian datang mendekati pintu sekolah. Sayabimbang,
kemudian kembali dari pintu karena malu untuk masuk langsung
sehingga bertemu denganbeliau. Ketika saya memberanikan diri
untuk masuk sampaitiba ditengah-tengatr majelis, tiba-tiba saya
merasa seperti kehilangan rasa karena gemetar, sehingga andai-
kata ditusuk jarum, mungkin saya tidak merasakan apa-apa.
Kemudian ketika saya duduk mendengarkan nasihat-nasihatnya,
beliau menerangkannya sesuai dengan masalah saya. Saya tidak
perlu bertanya langsung kepada beliau dengan lisan. Ketika saya
hadir dan duduk sebagaimana biasanya, beliau kembali mene-
rangkan problem hati saya. Hal ini tidak hanya terjadi sekali saja.
Karena itu, sering kali saya berpikir tentang diri saya. Seandainya
Allah mengutus seorant rasul di masa saya ini, apakah mungkin
hati saya akan bertambah malu lebih dari rasa malu saya kepada
beliau. Semoga Allah merahmatinya. Saya tidak bisa memba-
yangkan bahwa hal itu sangat mungkin terjadi. Saya tidak ingat
lagi selama kedatangan saya di mejelis beliau. Entah berapa kali.
Yang jelas, keberadaan saya bersama beliau setelah mendapat
u,asilnh (ijazah) akan tetap menimbulkErn rasa malu di hati saya
atau tergerak untuk menentangnya sampai beliau wafat."
Muhammad bin An-Nadhr Al-Haritsi berkata, "Allah telah
mewahyukan kepada Musa a.s.,'Jadilah orang yang waspada,
penuh usaha, dan banyak teman baik. Setiap teman jangan
442 S4ila 7a41a* '7b4 ?ee/