Page 463 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 463
"Tauhid itu untuk Allah, sedangkan makhluk seperti tamu
yang tak diundang," kata sebagian ulama. "Tauhid harus meng-
hilangka4 sifat egois. Karena itu, janganlah mengatakan dengan
kata-kata 'untul<|an, lantaranku, dariku, atau kepadaku,"' kata seba-
gian yang lain.
Ditanyakan kepada Abu Bakar Ath-Thamasthani, "Apakah
tauhid ilu?" Jawabnya, "Tauhid itu mengesakan Yang diesakan
serta ada yant mengesakan."
Ruwaim bin Ahmad berkata, 'Tauhid menghapus kesan-
kesan unsur manusiawi semata-mata hanya menunggalkan kefu-
hanan."
Saya mendentar Ustaz Abu Ali Ad-Daqaq/ semota AUah
merahmatinya, belpesan di akhir hayatnya, sedangkan penya-
kitnya sudah sangat keras. "Termasuk tanda-tanda kemantapan
tauhid adalah menjaganya pada waktu-waktu keputus- asaan,"
pesannya. "Seperti seor,rnt yang menafsirkan tentang keadaan
Allah:'Dia memotongmu dengan gunting-gunting kekuasaan,
dalam melaksanakan hukumnya potong demi potong, sedangkan
kamu tinggal bersyukur dan memuji-Nya."'
Dalf Asy-Syibli berkata, "Tiadalah akan mencium bau tauhid
orang yang hanya menttambarkan tauihid./'15s
Abu Sa'id Ahmad Al-I(harraz berkata, "Kedudukan pertama
orant yang telah mendapatkan ilmu tauhid dan hakikatnya ada-
lah lenyapnya ingatan hati kepada segala sesuatu. Dia hanya
mengingat Allah saja."
DaU Asy-Syibli berkata kepada seseor€rng, "Thhukah kamu
mengapa tidak benar tauhidmu?"
"Karena kamu mencari-Nva dengan dirimu/"1s6 jawab Asy-
Syibti sendiri.
l$Karena kesempumaan taul'.id adalah dengan menyibukkan diri
pada Allah sampai lupa kepada lain-Nya. Barangsiapa yang hanya
menggambarkannya saja, maka ia tidak bisa tenggelam dalam kesem-
pumaan tauhid.
rsKarena kamu mencari tauhid dengan dirimu sendiri, tidak dengan
Allah. Jika kamu mencarinya dengan Allah, maka tauhidmu benar. Ini
/.L- Pa{.ar.1 fu.- *l/a Uy
"$tt*