Page 483 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 483
"lni adalah ucapan orant-orang yang tidak mau bekerja,"
tukas Al-]unaid, "padahal menurut pendapat saya usaha itu ada-
lah hal yang penting. Karena itu, orang yant mencuri dan berzina
itu lebih baik kondisinya daripada orang yang mengatakan itu.
Sesurigguhnya orant-orang y arqo arif billah (ma' rlfatutlah) ment-
ambil pekerjaan-pekerjaan dari Allah dan kepada Allah mereka
kembali dengan pekerjaan itu. Seandainya saya hidup seribu ta-
hun, saya tidak akan mengurangi perbuatan baik sedikit pun."
Ditanyakan kepada Abu Yazid Al-Busthami, "Dengan apa
kamu mendapatkan ma'rifat ini?"
"Dengan perut yang lapar dan tubuh-tubuh yang telanj an6,"
jawabnya.
Abu Ya'qub Ishaq An-Nahrajuri berkata, "Sayamenanyakan
kepada Abu Ya'qub As-Susi tentang seor€rnt arif (ahli ma'rifat)
yant merasa sedih jika melihat sesuatu selain Allah."
"Apakah ia akan melihat selain Allah sehingga akanbersedih
dengan melihat selain-Nya?"
"Dengan mata yang mana ia melihat sesuatu?"
"Dengan mata binasa dan musnah," jawab Abu Ya'qub.
Abu Yazid Al-Bustharni berkata, "Orang arif itu adalah pe-
nerbang dan orang zuhud itu adalah pejalan kaki."
Dikatakan bahwa orang arif itu menangis matanya, tapi terta-
wa hatinya, Menurut Al-Junaid, seorang arif tidak dikatakan arif
sampai ia bisa menjadi sepertibumi y*t diinjak oleh orang baik
dan jahat; menjadi seperti awan yang menaungi segala sesuatu;
dan seperti air hujan yang menyirami apa saja yang di senanginya
atau tidak disenanginya.
Yahya bin Mu'adzberkata, "Seorang arif ketika keluar dari
dunia, ia melaksanakanhajatnya kecuali dua hal: menangisi diri-
nya dan memuji Tuhannya."
Abu Yazid Al-Busthami berkata, "Sesungguhnya mereka
memperoleh ma'rifat dengan menghilangkan apa yang mereka
miliki, dan berdiri dengan apa yant dimiliki."
Yusuf bin Ali berkata, "Tidaklah seorant arif itu dikatakan
benar-benar arif sampai ia jika diberi seperti apa yant pemah
hat PcAatat ?au SalL 469
"tajtzta*