Page 482 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 482

Diriwayatkan, "Barangsiapa  yang telah rnengenal (ma'rifat)
               Allah, maka kehidupannya menjadi  cerah dan nikmat.  Segala
               sesuatu  akan segan kepadanya, hilang perasaan takut kepada
               semua makhluk, dan merasa  asyik berteman  dengan  Allah."
                    Dikatakan pula bahwa  siapa saja yang ma'rifat kepada
               Allah, maka hilanglah  kesenangarrnya  kepada segala sesuatu.
               Dia tidak putus juga tidak sambung. Dikatakan,  ma'rifat itu harus
               membuahkan  rasa malu dartta'zhim, sebagaimana tauhid harus
               membuahkan  rasa rida dan penuh pasrah.
                    Ruwaim bin Ahmad berkata, "Ma'rif.at  bagi seorang yang
               arif adalah suatucermin.  Jika  ia melihat cermin itu, nraka tampak
               jelas Tuhannya."
                    Dzun Nun Al-Mishri berkata, " Arwah para nabi itu berlari
               di medanma'ifat,kemudian  ruh Nabi kita Saw. mendahuluipara
               nabi menuju ke taman  pertemuan."
                    Kata Dzun Nun lagi, "Bergaul dengan orang arif itu seperti
               bergaul dengan Altah. Dia akan membawamu  ke sifat santun
                                                                   '
               padimu. Dia akan berakhlak  dengan akhlak Allah.'
                    Al-Flasan bin Yazdaniyar pernah ditanya,  "Kapan seor€rng
               arif akan menyaksikan  Allah?"   )awabnya,  "Jika saksi (malaikat)
               telah tampak, bumi telah binasa, indera  telah hilang, dan keikh-
               lasan telah lenyap."                                 \

                    Al-Husin bin Manshur  Al-Hallaj berkata, "]ika seorang ham-
               ba telah sampai kepada ma'rifatullah, maka Allah membisikkan
               kepadanya  dengan melalui hatinya dan rnenjaga hatinya dari
               kata hati yang tidak benar." Katanya juga, "Tanda seorant yant
               arif (teiah ma'rifat)  adalah jika ia telah kosong dari dunia dan
               akhirat."
                    Berkata Sahal bin Abdullah, "Ma'rifat itu puncaknya  pada
               dua hal: tercengang  dan bingting."
                    Dzun Nun Al-Mishri  berkata,  "Orang  yang paling ma'rifat
                kepada  Allah adalah yang paling bingung (tenggelam  dalam
                lamunan) tentang Allah."
                    Seseorang  berkata kepada Al-Junaid,  "Orang-orang  ahli ma'-
                rifat itu ada beberapa kelompok.  Mereka mengatakan, 'Bahwa
                meninggalkan  usaha  termasuk berbuat baik dan takwa.'

                6E   Sda  7-/t   -   t7h1
                                      "...144
   477   478   479   480   481   482   483   484   485   486   487