Page 484 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 484
diberikan kepada Nabi Sulaiman a.s., semua itu tidak akan ment-
ganttunya sedikit pun untuk berzikir kepada Allah."
Ahmadbin Atha'berkata, "Ma'rifat ituada tiga rukun: takut
pada Allah) malu pada Allah, dan senang pada Allah."
Ditanyakan kepada Dzun Nun Al-Mishri, "Dengan apakah
kamu mengenal (ma'rifat) Tuhamu?" Jawabnya, "Saya ma'rifat
(mengenal) Tuhanku dengan Tuhanku. Kalau bukan karena Tu-
hanku, saya tidak mengenal Tuhanku."
Dikatakan bahwa seorang alim itu mengikuti ajaran-Nya,
sedangkan orang arif itu memperoleh petunjuk-Nyu.
Dalf Asy-Syibli, "Orang yant arif tidak memperhatikan ke-
pada selain Allah, tidakberbicara selain Allah, dan selalu menjaga
dirinya dari selain Allah."
Dikatakan bahwa orant yang arif asyik berzikir kepada
Allah, sehingga ia tidak suka makhluknya. Dia hanya butuh
kepada Allah sehingga ia tidak butuh kepada makhluknya. Dia
menghinakan diri di hadapan Allah sehingga dimuliakan di
hadapan makhluknya.
Abu Thayyib As-Samiriberkata, "lvla'rifat itu adalah muncul-
nya kebenaran yant dapat mengalahkan hatinya dengan terus
menerusnya cahaya ma' ifat."r67
Dikatakanbahwa orang arif lebih dariapa yantia katakanle,
sedangkan orang alim di bawah apa yang ia katakan.
Abu Sulaiman Abdurrahman Ad-Darani berkata, "Se-
sungguhnya Allah akan membuka ma'rifat bagi orang arif yang
lebih dari orang arif lainnya, jika ia berada di atas alasnya ketika
mendirikan salat."
157Dengan terus-menerusnya cahaya ma'rifatullah sampai ia tidak
dapat melupakan Allah sedikit pun karena keadaannya.
'66Karena ia tidak sangtup mengungkapkan semua apa saia yang
dialaminya, sebagaimana kamu tidakbisa membedakan rasa kecutbuah
nnring (buah yang kecut) dengan buah lemon. Unhrk mengungkapkan
perbedaan dua buah yang kecut saja tidak sanggup, maka bagaima-
nakah ia dapat mengungkapkan dari apa yang diberikan Allah kepada-
nya dan hati yang telah dibuka oleh Allah.
470 S<*la Ka,lar '?(*
"ery./