Page 82 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 82

(nunggu  kehadiran cinta juga termasuk ikhtiyar dan ikhtiyar
               masuk katagori pemaksaan)."
                    Abu Muhammad  Al-Jariri, semota Allah merahmatinya,
               menuturkan hikayatnya  yang terkenal:
                    "Ketika  saya (datang untuk) bersama (dalam majelis) Imam
               Al-]unaid yang di sebelahnya  Ibnu Masruq  (sudah lebih dulu)
               menemaninya,  tiba-tiba Ibnu Masruq dan lainnya berdiri me-
               nyambut  (karena  kehadiran  sesuatu),  sementara  Imam Al-Junaid
               diam dalam posisi semula. Saya heran  lalu bertanya,'Wahai  Ttran-
               ku, tidakkah  Tuan punya sesuatu  yang bisa dipakai untuk men-
               dengar?'  Imam  Iunaid  menjawab  (dengan menyitir sebuah peti-
               kan ayat):' Dan lumu melilut gunung-gunung yang lamu kira  (diam)
               membeht  (tidak bergerak),  padahal  dia b*gerak  (seperti)  geralun aunn  ;
               (QS. An-Naml: 88). Kemudian dia melaniutkan,'Dan engkau,
               wahai Abu Muhammad, tidakkah  kamu        frgu)  punya sesuatu
               yang bisa dipakai untuk mendengar?' Saya pun meniawab,
               'Wahai Tuanku, jika sayahadir di suatutempat yang didalamnya
               ada (sesuatu)  yang bisa didengar  juga terdapat  orang-orang  yang
               merasa  nikmat dengan ketidaktahuan  dirinya (tidak tahu malu,
               yaifu orang-orant  yang mencari perhatian), maka saya mencegah
               utijdu (rasa cinta) saya untuk tidak menguasai saya.  ]ika  saya
               sendiriarr  (kosong), maka saya mengirimkan  wijdu sayasehingga
               saya menjaditawajud  (orang  yant pura-pura  punya  rasa cinta).'
               Pada kesernpatan  tersebut, saya mengucapkan  istilah tawajud,
               dan Al-Junaid  diam tidak mengingkarinya  (berarti, dia membe-
               narkan secara diam)."
                    Saya pernah  dengar Ustaz Abu Ali Ad-Daqaq,  semota
               Allah merahmatinya,  berkata,  "Ketika manusia  menggembala
               (mernelihara)  dalam kondisi kependengar:rrnnya,  lalu merawat
               anugerah-anugerah-(Nyu), maka Allah pasti (ganti)  memeli-
               haranya pada waktu bersamaan  karena keberkatan  perawatan-
               nyaJ'
                    Sedangkan  wijdu (rasacint)  adalah apa yang menubruk  hati-
               mu dan datang kepadamu  (kedatangan  rasa.cinta  ke dalam hati)
               dengan  tanpa unsur sengaja dan pemaksaan (dibuat-buat). Oleh
               karena itu, para guru sufi mengatakan, "Wijdu adalah tubrukan
               (hantaman atau sentuhan  rasa yang datang dari hnr).Wijdu-toijdu
               ini merupakan  buah dari wirid-wiriti (amalan bacaan ayat tertentu


               68    Se&o 7-/.t   '11*
                                     "uryl
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87