Page 77 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 77

kehadiran isyarat (makna  atau dorongan) pendekatan  diri pada
           Allah, atau kelembutan (kepekaan)  rasa dan kelapangan  dapat
           mem unculkan  terjadiny  a a I -bas  t hu (kelapangan) dala m hati, Kare-
           na itu, dalam rantai kesatuan  rasa, kehadianal-qabdhubagisetiap
           hamba terjadi menurut sif.at al-basthunya; begitu.iuga dengan a/-
           bas thu, kehadirannya tergantu  ng al - q abdhu.
                Terkadang  pula al-qabdhu y angterbentuk berdasarkan suatu
           sebab,  oleh pemiliknya (salik yant mentalarninya)  tidak diketa-
           hui apa bentuk  sebab dan yang mewajibkannya  (kehadiran al-
           qabdhu).  Maka, ba6i salik yant mengalami semacam  ini seharus-
           nya bersikap pasrah  pada keadaan  (n'tembiarkan  rasa al-qabdhu
           mengkondisikan  hatinya) hingga waktu berlalu. Karena jika dia
           memaksa untuk menghilangkarurya  atau melompati waktu (ber-
           pindah pada maqam  berikutnya, sementara maqam yang sedang
           teriadi belum terkuasainya)  sebelum kehancuran al-qabdhu  de-
           ngan penentuan alternatif yang dikehendakinya  sendiri, maka
           rasa al-qabdhu semakin bertambah.  Bahkan, sikap pemaksaan
           semacam ini termasuk  etika sufi yang buruk, Sebaliknya,  jika
           dia pasrah  pada hukum waktu, maka secara pelan dan pasti a/-
           qabdhu itu akan hilang karena Allah telah berjanji dalam firman-
           Nya:

                    {vco   ',,4r  >'i'-;;'; *t*r',rzi-ir,

                 "DAn,  Allah Dzat Yang Menggrn[gor,  (Al-Qabidh'),  dart Yarrg
                Melapangkan (Al-Basith).  Hanya kepada-Nya kalian aknn
                dikembalikan."  (QS.  Al-Baqarah:  245)
               Maqam  al-basthu  seringkali datang secara tiba-tiba  dan spon-
           tan. Dia datang  dan menubruk  salik secara tak terduga sehingga
           tidak diketahui apa sebabnya.  Dia bergerak,  menguasai,  dan
           memberi inspirasi salik yang didatanginya.  Karena itu, bagi snli l:
           yantmentalami  semacam  inisebaiknya  diam dan menjaga serta
           meniti-niti  pe rilak u ba tinnya  (1uga zhahirnya).  Pada saat de m i k ia rr,
           dia mengalami goncangan batin dan kekhawatiran  yang sangal
           besar. Karena itu, ajaran sufi mengajarkarinya supaya hati-hati
           dan waspada  pada tipudaya (hati atau tasa) yang halus dan
           samar; sebagaimana yant pemah dikatakan oleh segolongan
           kaum sufi,  "Telah dibukakan padaku pintu al-qabdhu,lalu  aku
           teqge linci r pada ke keliruan seh ingga menut  lupi maqa mku. K.arena


                                                  %cthl-?utlal         63
                                                             "uryl
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82