Page 84 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 84
u,ujud-ht (mengada ketika )
saya melenyaplanWujud
dengan sesuatu yang tampak padaku
ber upa per s aksian -per s a ksian
Berarti, t auaj u d adalah permulaan, utu ju d adalah pungkasan,
dan wijdu merupakan penengah antara permulaan dan pung-
kasan.
Saya pernah dengar Ustaz Abu Ali Ad-Daqaq mengatakan,
"Tawajud mengharuskan salik sadar penuh (paham hukum-
hukum Tuhan). Wijdu mengharuskannya tenggelam, danwuiud
mengharuskannya binasa (kehancuran unsur-unsur kemanu-
siaannya). Hal ini seperti orant yant menyaksikan lautan, kemu-
dian mengendarai laut, dan akhimya tenggelam dalam lautan.
Urutan.urutannyaadalah ketertuj uan (pelurusan arah tujuan),
kemudian kedatangan, kemudian'kesaksian, kemudian ke-wujun-
an, dan akhirnya kesirnaan. Dengan standar kepenguasaan
utjud, kesirnaan akan berhasil."
Salik yangmengalami wujud mempunyai dua keada au-.r: slwh-
wun (sadar) danmahwun (sirna,tak sadar). Kondisi sluhwun-nya
(kesadarannya) merupakan ketetapannya bersama Al-Haqq. Kon-
disi mahwun-ny a (tak sadar) merupakan kesirnaannya bersama
Al-Haqq. Dua keadaan ini berlawanan dan datang secara silih
berganti. l*a maqam shahwun-nya mendominasi dirinya, maka
bersama Al-Haqq dia sampai dan dengan-Nya pula dia bicara.
Rasulullah Saw. pemah bersabda ketika mengabarkan tentang
Al-Haqq: "Maka denganku Dia mendengar dan denganlat (pula) Dia
melihat."
ManEhur bin Abdullah menuturkan pengalamannya, "Se-
orang lelaki datang berdiri di majelis Asy-Syibli, lalu bertanya,
'Apakah tampak tanda-tanda kesehatan wijdu pada pemiliknya
(wajid)?' Kemudian diiawab, 'Benar. Cahaya itu bersinar,
menyertai pencaran rindu, lalu tanda-tandanya menerangi ujud
fisiknya."'
Kenyataan ini seperti yang digambarkan Ibnu Al-Mtt'tazr
{Abdullah bin Al-Mu'taz. (t\61-9OB M.) lebih tertarik pada dunia
70 9.ala 7.,tta1 *e
"uryl