Page 89 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 89
72 | H a d i t s J i b r i l
Muhammad) maka lindungilah ia hingga ia
mendengar Kalam Allah”. (QS. at-Taubah: 6)
Dalam ayat ini Allah memerintahkan Nabi Muhammad
untuk memberikan perlidungan kepada seorang musyrik
kafir yang diburu oleh kaumnya, jika memang orang musyrik
ini meminta perlindungan darinya. Artinya, Orang musyrik
ini diberi keamanan untuk hidup di kalangan orang-orang
Islam hingga ia mendengar Kalam Allah. Setelah orang
musyrik ini diberi keamanan dan mendengar Kalam Allah,
namun ternyata ia tidak masuk Islam, maka ia dikembalikan
ke wilayah tempat tinggalnya.
Kemudian, yang dimaksud bahwa orang musyrik
tersebut “mendengar Kalam Allah” adalah mendengar
bacaan kitab al-Qur‟an yang berupa lafazh-lafazh dalam
bentuk bahasa Arab (al-Lafzh al-Munazzal), bukan dalam
pengertian mendengar al-Kalam adz-Dzati. Sebab jika yang
dimaksud mendengar al-Kalam adz-Dzati maka berarti sama
saja antara orang musyrik tersebut dengan Nabi Musa yang
telah mendapatkan gelar “Kalimullah”. Dan bila demikian
maka berarti orang musyrik tersebut juga mendaptkan gelar
“Kalimullah”, persis seperti Nabi Musa. Tentunya hal ini tidak
bisa dibenarkan.
Diantara dalil lainnya yang menguatkan bahwa al-
Kalam adz-Dzati bukan berupa huruf-huruf, bukan suara, dan
bukan bahasa adalah firman Allah:
ِ
ِ
ْ
) ٕٙ : ْ ماع نلأا ْ ( ْ يبسامحا ْ ْ عرسأ ْ ْ وىو
ُ َ ْ
َْ َ
ُ َ
َُ َ