Page 81 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Keempat_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 81
BAB VIII
SUARA PEREMPUAN BUKAN AURAT
Ketahuilah bahwa pendapat yang menjadi rujukan dari empat
madzhab tentang suara perempuan adalah bukan aurat.
Bagaimana mungkin dikatakan aurat sementara dalam hadits
dinyatakan bahwa Nabi memberikan keringanan terhadap
seorang Jariyah untuk menyanyi saat mangantar seorang
pengantin perempuan menuju mempelai laki-laki. Al-Bukhari
37
dalam kitab Shahih-nya merهwayatkan dari Hisyam ibn
‘Urwah, dari ayahnya, dari ‘Aisyah, bahwasannya ia mengantar
mempelai perempuan menuju pengantin pria dari kaum Anshar,
kemudian nabi berssabda:
يوللا م وبجعُ راصنٓا نإف يله مكعم ناك ام ةشئاع اُ
(Wahai ‘Aisyah tidakkah ada bersama kalian sebuah permainan
(al-Lahw), sesungguhnya kaum Anshar itu sangat menyenangi
permainan).
38
Dalam riwayat at-Thabarani dari Syuraik ibn Hisyam ibn
‘Urwah dari ayahnya; ‘Urwah ibn Zubair dari ‘Aisyah bahwa
Rasulullah bersabda:
؟نيغتو فدلاب برضت ةُراج اوعم متثعب لوف
37 Shahih al-Bukhari: Kitab an-Nikah: Bab tentang perempuan-
perempuan yang mengantar mempelai wanita menuju suaminnya dan doa
mereka baginya.
38 Dikutip oleh al-Haitsami dalam Majma’ az-Zawa’id (4/289), at-
Tabarani dalam al-Mu’jam al-Ausath, lihat pula Fath al-Bari (9/226)
77