Page 104 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 104

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 102

               h.  Kritik Terhadap Pembagian Tasawuf Kepada Akhlaqi Dan
                  Falsafi
                  Belakangan  ini  timbul  faham  pembagian  tasawuf  kepada
           tasawuf akhlaqi (terkadang juga disebut tasawuf sunni) dan tasawuf
           falsafi. Menurut faham pembagian ini, tasawuf sunni atau tasawuf
           akhlaqi  adalah  tasawuf  yang  secara  konsisten  memegang  teguh
           ajaran-ajaran al-Qur’an dan Sunnah. Sementara yang kedua, aliran
           tasawuf  filosofis  adalah  tasawuf  di  mana  para  pemeluknya
           cenderung  mengungkapkan  kata-kata  ganjil  (syathahât)  yang
           mengarah  kepada  kayakinan-keyakinan  hulûl  dan  ittihâd,  bahkan
           mengarah kepada pelanggaran-pelanggaran terhadap ajaran-ajaran
           syari’at.
                  Pembagian tasawuf semacam ini menjadikan bumerang tidak
           hanya  terhadap  para  ulama  Islam  atau  kaum  muslimin  secara
           keseluruhan,  tapi  juga  menjadikan  bumerang  terhadap  kaum  sufi
           sendiri. Karena sesungguhnya pokok-pokok ajaran tasawuf adalah
           ajaran yang dilandaskan kepada al-Qur’an dan Sunnah. Karenanya
           setiap ajaran yang menyalahi ajaran al-Qur’an dan Sunnah, apapun
           namanya, maka ajaran tersebut tertolak dan sesat. Membagi tasawuf
           kepada  dua  aliran  tersebut  jelas  seakan  memberikan  jutifikasi
           terhadap keberadaan tasawuf yang menyalahi al-Qur’an dan hadits,
           semacam  aliran  tasawuf  filosofis  ini.  Padahal  dari  semenjak
           permulaan  dibukukannya  ajaran-ajaran  tasawuf  sebagai  sebuah
           disiplin ilmu, seperti Imam al-Qusyairi yang telah membukukan ar-
           Risâlah, telah menyerang habis faham-faham hulûl atau ittihâd yang
           dibawa  oleh  para  sufi  gadungan,  atau  di  masa  sekarang  para
           pengikut tasawuf filosofis. Kaum sufi pada masa-masa awal pasca
           priode sahabat dan tabi’in telah giat memerangi keyakinan hulûl dan
           ittihâd  ini.  Bahkan  di  antara  sebab  Imam  al-Qusyairi  menulis
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109