Page 101 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 101
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 99
ِِ
ِ
ِ
)هدنسم فِ دحْأ هاور( َ كو ت فأو سانلا َ كات فأ نإو كبْ ل ق تف تسا
َْ
َْ ْ
َ َ
َُْ
َ
ّ
َْْ
ُ ََ
ْ ُ
َ َ
ْ َ ُ
“Mintalah fatwa kepada Hatimu, (jangan engkau hiraukan
orang lain) sekalipun orang-orang meminta fatwa kepadamu
atau mereka semua memberikan fatwa kepadamu” (HR.
Ahmad dalam kitab Musnad).
Imam al-Qurthubi secara tegas menyatakan bahwa perkataan
di atas nyata sebagai perkataan zindik dan kufur. Karena hal itu
adalah bentuk pengingkaran terhadap syari’at-syari’at Allah.
Padahal Allah sudah menentukan bahwa hukum-hukum dan
ajaran-ajaran-Nya tidak diturunkan kecuali dengan perantara para
rasul-Nya. Dan kerasulan terjadi pada golongan malaikat dan dari
bangsa manusia. Allah berfirman:
ِ ِ
ِ
ِ ِ
) 15 :جلحا( ِ ساَّنلا نمو لَسر ةَ كئلَمْ لا نم يفَ طصي َّ للَّا
َ
ً
ْ َ ُ
َ َ ُ ُ
َ َ
“Allah telah memilih utusan-utusan [para rasul] dari para
Malaikat dan manusia”. (QS. Al-Hajj; 75).
Dalam ayat lain Allah berfirman:
ِ
) 424 :ماعنلْا ( هتَ لاسر لعيَ ثيح مَ لعَأ َّ للَّا
َ
ْ
ُ
َُ َ ُ َْ ُ َْ ُ
“Allah lebih mengetahui di mana Ia menjadikan risalah-
Nya”. (QS. al-An’am: 424).
Allah memerintahkan seluruh makhluk untuk ta’at kepada
utusan-utusan-Nya tersebut, tunduk dan berpegang teguh dengan
segala ajaran yang telah dibawa oleh mereka. Karena hakekatnya