Page 105 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 105

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 103

           kitabnya; ar-Risâlah adalah untuk membedakan antara mereka yang
           benar-benar sufi dengan mereka yang sebagai sufi gadungan. Imam
           al-Qusyairi  menuliskan  bahwa  di  antara  tanda-tanda  kaum  sufi
           gadungan tersebut adalah bahwa mereka mepropagandakan akidah
           hulûl  dan  ittihâd.  Simak  pernyataan  Imam  al-Qusyairi  dalam
           mengkritisi  kaum  sufi  gadungan  yang  beliau  tulis  dalam  kitab  ar-
           Risâlah tersebut:

                        “Mereka  menganggap  enteng  perbuatan-perbuatan
                 ibadah, menghinakan puasa dan shalat, mereka berjalan dalam
                 kelalaian-kelalaian,  tunduk  mengikuti  segala  hawa  nafsunya,
                 sedikit  perhatian  terhadap  hal-hal  yang  diharamkan,  tidak
                 peduli  apakah  halal  atau  haram  dengan  segala  apa  yang
                 mereka ambil dari orang lain; baik yang diambil dari laki-laki,
                 perempuan, atau dari para penguasa. Bahkan perbuatan buruk
                 mereka tidak hanya sebatas ini. Mereka kemudian memberikan
                 isyarat  bahwa  mereka  telah  sampai  kepada  hakekat-hakekat
                 (al-haqâ’iq) dan ketinggian derajat (al-Ahwâl). Mereka mengaku
                 telah  bebas  dari  belenggu  perbudakan  --sebagai  hamba  atau
                 manusia  biasa--.  Mereka  meyakini  telah  meraih  hakekat
                 wushul,  mengaku  sebagai  para  pembawa  kebenaran  di  mana
                 hukum-hukum  kebenaran  tersebut  berada  di  bawah  tangan
                 mereka.  Mereka  mengaku  bahwa  Allah  tidak  akan  menyiksa
                 atas  segala  perbuatan  yang  telah  mereka  lakukan,  atau  yang
                 telah  mereka  tinggalkan.  Mereka  mengaku  bahwa  ketika
                 disingkapkan kepada mereka rahasiah-rahasiah keesaan maka
                 mereka  tercerabut  secara  keseluruhan,  hingga  menjadi  hilang
                 dari  mereka  hukum-hukum  kemanusiaan,  dan  kemudian
                 mereka  kekal  di  dalam  fanâ  tersebut  dengan  nur-nur
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110