Page 98 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 98
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 96
“Dan setiap orang dari mereka (para nabi tersebut) Kami
(Allah) utamakan mereka di atas seluruh alam”. (QS. al-
An’am: 16)
Imam Abu Ja’far ath-Thahawi dalam risalah akidah
Ahlussunnah yang lebih dikenal dengan Risalâh al-‘Aqîdah ath-
Thahâwiyyah menuliskan:
ِ
ِ
ِ ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
،ملَسلا مهيَ لع ءايبنلْا نم دحأ ىَ ل ع ءايلولْا نم ادحأ لضف ن لَّو َ
ّ َُ َ
ْ
َ
ً
ُ ّ ُ ْ َ َ
َ َ ْ
َ
َ
َ
َ ُ
ِ ِ
ِ
ِ
ِ
َُ
َ ْ ٌ
ءايلولْا ِ عيجَ نم لضفأ دحاو ِ بِن ُ لوق نو
ْ َ
َ ٌْ َ
َ ْ
ْ َ
ْ ُ
“Kita tidak boleh mengutamakan siapapun dari para wali
Allah di atas derajat seorang dari para nabi Allah. -Bahkan-
kita katakan: Seorang nabi kedudukannya lebih utama dari
seluruh wali Allah”.
Tulisan di bawah ini merupakan terjemahan dengan
beberapa penyesuaian dan penyederhanaan dari tulisan al-Hâfizh
Ibn Hajar al-Asqalani dalam kitab Fath al-Bârî yang beliau nukil dari
Imam al-Qurthubi 119 .
Al-Hâfizh Ibn Hajar al-Asqalani menyatakan bahwa dari kisah
nabi Musa dan Nabi Khadlir kita harus meluruskan dua kesalahan
umum yang berkembang di sebagaian masyarakat awam.
Pertama: Sebagian orang-orang bodoh mengambil
kesimpulan dari kandungan kisah ini bahwa Khadlir lebih utama
dari nabi Musa. Pemahaman semacam ini hanya datang dari
seorang yang lemah penelitian dan pemahamannya. Ia tidak melihat
119 Lihat al-Asqalani, Fath al-Bârî…, , Juz 1, h. 268.