Page 111 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 111

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 109

           hasil  dari  pengamalan-pengamalan  yang  konsisten  (al-Awrâd)
           terhadap perkara-perkara sunnah. Karenanya, siapa yang konsisten
           dalam menambah dan melakukan kesunahan-kesunahan (al-Awrâd)
           maka  akan  bertambah  pula  rahasiah-rahasiah  (al-Mawâjid)  yang
           dikaruniakan Allah kepadanya.
                  Imam Abu ‘Ali ad-Daqqaq berkata:

                          “Berbagai  keadaan  yang  datang  pada hati  seseorang
                  (al-Wâridat)  itu  tergantung  kepada  sejauh  mana  orang
                  tersebut  memiliki  konsistensi  dalam  melakukan  amalan-
                  amalannya  (al-Awrâd).  Seorang  yang  tidak  memiliki  amalan
                  yang  tetap  (al-Wird)  pada  wilayah  zhahirnya  maka  ia  tidak
                  akan  memiliki  al-Warid  pada  wilayah  bathinnya.  Setiap  al-
                  Wajd  yang  datang  kepada  seorang  yang  tidak  memiliki  al-
                  Wird maka hakekatnya hal itu bukan al-Wajd. Seperti halnya
                  bila seseorang dalam praktek zhahirnya memiliki konsistensi
                  maka ia dapat merasakan manisnya ketaatan-ketaatan ibadah
                  yang  ia  lakukan  tersebut,  demikian  pula  bila  seseorang
                  konsisten dalam membina wilayah batinnya (dengan amalan-
                  amalan  Sunnah;  al-Awrâd)  maka  ia  akan  mendapatkan  al-
                  Mawâjid .
                          127





           para ulama sufi memberikan definisi  yang berbeda antara satu dengan  lainnya.
           Yang  menyatukan  di  antara  al-Ahwal  tersebut  adalah  bahwa  seseorang  ketika
           kedatangan salah  satu dari perkara-perkara tersebut maka ia seakan merasakan
           kehilangan  kesadarannya  dan  lupa  dengan  segala  apa  yang  ada  di  sekitaranya.
           Sementara yang membedakan di antara  al-ahwal tersebut adalah pada tingkatan
           besar kecilnya “kehilangan kesadaran” itu sendiri.
                 127  al-Qusyairi, ar-Risâlah…, h. 62
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116