Page 123 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 123

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 121

           ‘Amr  Ibn  Utsman  al-Makki,  dan  lainnya.  Al-Hallaj  dibunuh  di
           Baghdad,  pada  hari  selasa  6  Dzul  Qa’dah  tahun  349  H.  Setelah
           dibunuh ada beberapa orang di wilayah Baghdad Irak dan di daerah
           Thaliqan  di  Khurrasan  terpengaruh  dengan  ajaran  al-Hallaj  dan
           menjadi  pengikutnya.  Karena  itu  pasca  terbunuhnya  al-Hallaj  ada
           satu  komunitas  pengikut  setianya  yang  dikenal  dengan  nama  al-
           Hallajiyyah  138 .
                  Mayoritas  ulama  dan  kaum  sufi  saat  itu  menilai  bahwa  al-
           Hallaj ketika mengucapkan kata-kata syathahât dalam keadaan shâhî.
           Imam  Abd  ar-Rahman  as-Sulami  dalam  Thabaqât  ash-Shûfiyyah
           mengatakan  bahwa  mayoritas  ulama  sufi  tidak  menganggap  al-
           Hallaj sebagai bagian dari mereka, dan bahwa kata-kata kufur yang
           diucapkannya dalam keadaan shâhî. Dan hanya sedikit saja dari para
           ulama yang menganggap al-Hallaj sebagai orang sufi, tidak kurang
           dari empat atau lima orang saja, di antaranya adalah Imam Abu al-
           ’Abbas  Ibn  ‘Atha  di  Baghdad,  Imam  Muhammad  Ibn  Khafif  di
           Persia, dan Imam Abu al-Qasim al-Nashrabad di Nisafur. Pendapat
           orang-orang  terakhir  disebut  menyatakan  bahwa  al-Hallaj  saat  itu
           sebagai orang yang sedang mabuk      139 .
                  Adapun  pendapat  kebanyakan  ulama  sufi,  terlebih  para
           teolog,  menganggap  al-Hallaj  telah  keluar  dari  Islam  karena  kata-
           kata  kufurnya  (sharîh),  dan  bahwa  ia  mengucapkannya  dalam
           keadaan  sadar  (shâhî),  yang  oleh  karena  itu  ia  dijatuhi  hukuman
           syara’.  Di antara para ulama yang  menilai  demikian adalah Imam

                 138  Lihat al-Baghdadi, al-Farq Bain al-Firaq…, h. 197. Biografi lengkap tentang
           al-Hallaj  lihat  adz-Dzahabi,  Siyar  A’lâm  an-Nubalâ’,  j.  14,  h.  313,  al-Khathib  al-
           Baghdadi, Târîkh Baghdâd, j. 8, h. 112, 141, Ibn Khallikan, Wafayât al-A’yân, j. 2, h.
           140-146, asy-Sya’rani, ath-Thabaqât al-Kubrâ, j. 4, h. 415 dan Ibn ‘al-Imad al-Hanbali,
           Syadzarât adz-Dzahab, j. 2, h. 253-257.
                 139  al-Sullami, Thabaqât…, h. 236.
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128