Page 131 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 131
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 129
hulûl dan kekufuran orang yang meyakini bahwa Allah menyatu
dengan tubuh manusia. Keyakinan-keyakinan semacam ini, dalam
tinjauan al-Qâdlî Iyadl tidak lain hanya datang dari orang-orang sufi
gadungan, kaum Bathiniyyah, Qaramithah, dan kaum Nasrani 152 .
Dalam kitab tersebut al-Qâdlî Iyadl menuliskan:
“Seorang yang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya,
atau berkeyakinan bahwa Allah adalah benda, maka dia
tidak mengenal Allah (kafir) seperti orang-orang Yahudi.
Demikian pula telah menjadi kafir orang yang berkeyakinan
bahwa Allah menyatu dengan makhluk-makhluk-Nya
(hulûl), atau bahwa Allah berpindah-pindah dari satu tempat
ke tempat lain seperti keyakinan kaum Nasrani” .
153
Imam Taqiyyuddin Abu Bakr al-Hishni dalam Kifâyah al-
Akhyâr mengatakan bahwa kekufuran seorang yang berkeyakinan
hulûl dan wahdah al-wujûd lebih buruk dari pada kekufuran orang-
orang Yahudi dan orang-orang Nasrani. Kaum Yahudi
menyekutukan Allah dengan mengatakan bahwa ‘Uzair sebagai
anak-Nya. Kaum Nasrani menyekutukan Allah dengan mengatakan
bahwa Isa dan Maryam sebagai tuhan anak dan tuhan Ibu; yang
oleh mereka disebut dengan doktrin trinitas. Sementara pengikut
akidah hulûl dan wahdah al-wujûd meyakini bahwa Allah menyatu
dengan dzat-dzat makhluk-Nya. Artinya dibanding Yahudi dan
Nasrani, pemeluk akidah hulûl dan wahdah al-wujûd memiliki lebih
banyak tuhan; tidak hanya satu atau dua saja, karena mereka
menganggap bahwa setiap komponen dari alam ini merupakan
152 Al-Qâdli Iyadl, al-Syifâ…, j. 2, h. 236
153 Ibid.