Page 135 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 135

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 133

           Namun  hal  ini  hanya  keserupaan  dalam  lafazhnya  saja,  adapun
           secara  makna  jelas  berbeda.  Sifat  al-Hayât  (hidup),  misalkan,
           walaupun  dinisbatkan  kepada  Allah  dan  juga  kepada  manusia,
           namun  makna  masing-masing  sifat  tersebut  berbeda.  Sifat  hayat
           pada hak Allah bukan dengan ruh, tubuh, darah, daging, makanan,
           minuman  dan  lainnya.  Sifat  hayat  Allah  tidak  seperti  sifat  hayat
           pada manusia.
                  Imam  al-Ghazali  menuliskan  bahwa  manusia  diperintah
           untuk  berusaha  meningkatkan  sifat-sifat  yang  ada  pada  dirinya
           supaya  mencapai  kesempurnaan.  Namun  demikian  bukan  berarti
           bila ia telah sempurna maka akan memiliki sifat-sifat seperti sifat-
           sifat Allah. Hal ini sangat mustahil dengan melihat kepada beberapa
           alasan berikut;
                  Pertama;  Mustahil  sifat-sifat  Allah  yang  Qadîm  (tidak
           bermula)  berpindah  kepada  dzat  manusia  yang  hâdits  (Baru),
           sebagaimana halnya mustahil seorang hamba menjadi Tuhan karena
           perbedaan sifat-sifat dia dengan Tuhan-nya.
                  Kedua; Sebagaimana halnya bahwa sifat-sifat Allah mustahil
           berpindah kepada hamba-Nya, demikian pula mustahil dzat Allah
           menyatu dengan dzat hamba-hamba-Nya. Dengan demikian maka
           pengertian  bahwa  seorang  manusia  telah  sampai  pada  sifat-sifat
           sempurna  adalah  dalam  pengertian  kesempurnaan  sifat-sifat
           manusia  itu  sendiri.  Bukan  dalam  pengertian  bahwa  manusia
           tersebut memiliki sifat-sifat Allah atau bahwa dzat Allah menyatu
           dengan manusia tersebut (hulûl dan ittihâd)   159 .
                  Al-’Ârif  Billâh al-‘Allâmah Abu al-Huda ash-Shayyadi dalam
           kitab al-Kaukab al-Durri berkata:



                 159  Lihat al-Ghazali, al-Maqshad al-Asnâ…, h. 134-139
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140