Page 134 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 134
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 132
Seorang sufi kenamaan, Imam Sahl ibn Abdullah at-Tustari,
berkata:
“Dalil atas kesesatan faham kasatuan (ittihâd) antara manusia
dengan Tuhan adalah karena bersatunya dua dzat itu sesuatu
yang mustahil. Dua dzat manusia saja, misalkan, tidak
mungkin dapat disatukan karena adanya perbedaan-
perbedaan di antara keduanya. Terlebih lagi antara manusia
dengan Tuhan, sangat mustahil. Karena itu keyakinan ittihâd
adalah sesuatu yang batil dan mustahil, ia tertolak secara
syara’ juga secara logika. Oleh karenanya kesesatan akidah
ini telah disepakati oleh para nabi, para wali, kaum sufi, para
ulama dan seluruh orang Islam. Keyakinan ittihâd ini sama
sekali bukan keyakinan kaum sufi. Keyakinan ia datang dari
mereka yang tidak memahami urusan agama dengan benar,
yaitu mereka yang menyerupakan dirinya dengan kaum
Nasrani yang meyakini bahwa al-nasut (nabi Isa) menyatu
dengan al-lahut (Tuhan) .
158
Dalam tinjauan Imam al-Ghazali, dasar keyakinan hulûl dan
ittihâd adalah sesuatu yang tidak logis. Kesatuan antara Tuhan
dengan hamba-Nya, dengan cara apapun adalah sesuatu yang
mustahil, baik kesatuan antara dzat dengan dzat, maupun kesatuan
antara dzat dengan sifat. Dalam pembahasan tentang sifat-sifat
Allah, al-Ghazali menyatakan memang ada beberapa nama pada
hak Allah yang secara lafazh juga dipergunakan pada makhluk.
158 Ibid. j. 2, h. 134.