Page 133 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 133
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 131
Al-Qâdlî Abu al-Hasan al-Mawardi mengatakan bahwa
seorang yang berpendapat hulûl dan ittihâd bukan seorang muslim
yang beriman dengan syari’at Allah. Seorang yang berkeyakinan
hulûl ini tidak akan memberikan manfa’at pada dirinya sekalipun ia
berkoar membicakaran akidah tanzih. Karena seorang yang
mengaku Ahl at-Tanzîh namun ia meyakini akidah hulûl atau ittihâd
adalah seorang mulhid (kafir). Dalam tinjauan al-Mâwardi, bukan
suatu yang logis bila seseorang mengaku ahli tauhid sementara itu
ia berkeyakinan bahwa Allah menyatu pada raga manusia. Sama
halnya pengertian bersatu di sini antara sifat-sifat tuhan dengan
sifat-sifat manusia, atau dalam pengartian melebur antara dua dzat;
Dzat Allah dengan dzat makhluk-Nya. Karena bila demikian maka
berarti tuhan memiliki bagian-bagian, permulaan dan penghabisan,
serta memiliki sifat-sifat makhluk lainnya 156 .
Al-Hâfizh as-Suyuthi dalam kutipannya dari kitab Mi’yâr al-
Murîdîn, berkata:
“Ketahuilah bahwa asal kemunculan kelompok sesat dari
orang-orang yang berkeyakinan ittihâd dan hulûl adalah
akibat dari kedangkalan pemahaman mereka terhadap
pokok-pokok keyakinan (al-Ushûl) dan cabang-cabangnya (al-
furû’). Dalam pada ini telah banyak atsar yang membicarakan
untuk menghindari seorang ahli ibadah (‘Âbid) yang bodoh.
Seorang yang tidak berilmu tidak akan mendapatkan apapun
dari apa yang ia perbuatnya, dan orang semacam ini tidak
akan berguna untuk melakukan sulûk” .
157
156 as-Suyuthi, al-Hâwî…, j. 2, h. 132
157 Ibid. j. 2, h. 133