Page 140 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 140

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 138

           menyatakan  sesat  kepada  umat  Islam  secara  keseluruhan.  Karena
           sesungguhnya ajaran-ajaran Islam yang turun-temurun hingga kini
           dibawa oleh para imam madzhab yang notabene adalah para ulama
           sufi. Imam asy-Syafi’i, perintis madzhab Syafi’i, adalah seorang sufi
           agung. Demikian pula dengan Imam Abu Hanifah, Imam Malik ibn
           Anas,  dan  Imam  Ahmad  ibn  Hanbal,  mereka  semua  adalah  para
           ulama  sufi.  Seorang  yang  benar-benar  mengenal  tasawuf  maka  ia
           akan mendapati bahwa kaum sufi adalah orang-orang yang berada
           di  atas  manhaj  Rasulullah  dan  para  sahabatnya,  baik  dalam
           pengamalan akidah maupun dalam praktek hukum-hukum.
                  Dalam  penjelasan  akidah  kaum  sufi,  Syaikh  Abu  Bakr  al-
           Kalabadzi  dalam  kitab  at-Ta’arruf  menyatakan  bahwa  pengamalan
           terhadap  ajaran-ajaran  tasawuf  hanya  dilakukan  setelah  memiliki
           kompetensi dalam ilmu tauhid, ilmu hukum (syari’ah) yang benar-
           benar didasarkan kepada al-Qur’an, Sunnah dan Ijma’ ulama Salaf
           yang saleh sesuai madzhab Ahlussunnah Wal Jama’ah.
                  Syaikh  al-Kalabadzi  menyebutkan  bahwa  akidah  yang
           disepakati  kaum  sufi  adalah  keyakinan  bahwa  Allah  Maha  Esa;
           tidak ada sekutu bagi-Nya, Dia tidak membutuhkan kepada segala
           sesuatu namun segala sesuatu membutuhkan kepada-Nya, Dia ada
           tanpa  permulaan,  Maha  Mengetahui,  Maha  Kuasa,  Maha  Hidup,
           Maha  Mendengar,  Maha  Melihat,  Maha  Perkasa,  Maha  Agung,
           Maha Pemurah, Maha Pengasih dan Penyayang, Maha kekal tidak
           memiliki  akhir,  Maha  Pemberi  rizki,  Pemilik  segala  sifat
           kesempurnaan  yang  sesuai  bagi-Nya,  Suci  dari  segala  sifat
           kekurangan  pada  hak-Nya,  Maha  Qadîm  dengan  segala  sifat  dan
           nama-nama-Nya, sama sekali Dia tidak menyerupai makhluk-Nya,
           Dzat-Nya  bukan  benda,  Sifat-sifat-Nya  tidak  menyerupai  sifat
           makhluk, Ada sebelum segala sesuatu, tidak ada yang Qadîm selain-
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145