Page 208 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 208
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 206
“Sikap yang hak untuk dikatakan, --sebagai mana
dipegang teguh oleh para ulama yang wara’--, ialah bahwa Ibn
Arabi tidak boleh dihukumi dengan suatu apapun karena kita
tidak yakin munculnya kalimat-kalimat (syathahât yang
mencapai batas kufur) tersebut dari beliau, juga tidak meyakini
bahwa bahwa hal itu terus-menerus ada pada beliau hingga
wafatnya (jika memang seandainya hal tersebut parnah ada
pada beliau). Kita hanya menghukumi bahwa kalimat-kalimat
semacam itu adalah sebuah kekufuran”.
233
Syaikh Abd al-Wahhab asy-Sya’rani dalam pembukaan kitab
al-Kibrit al-Ahmar menyatakan bahwa tulisan-tulisan Ibn Arabi
yang terkandung dalam al-Futûhât al-Makiyyah memiliki kelebihan
yang tidak pernah diungkapkan oleh para ulama sufi sebelumnya.
Terlebih dalam pembahasan rahasiah-rahasiah ajaran Islam dan
pembahasan perbedaan-pendapat di antara ulama mujtahid dengan
merujuk langsung kepada dasar-dasar yang dijadikan sandaran
dalam istinbath mereka.
Bahkan, menurut asy-Sya’rani, kitab al-Futûhât al-Makkiyyah
karya Ibn Arabi ini mencakup berbagai disiplin ilmu. Siapapun dan
sebagai spesialis apapun dalam disiplin ilmu-ilmu agama, bila
menelaah karya Ibn Arabi ini maka ia akan mengambil manfaat,
bahkan mungkin ia akan menemukan sesuatu yang tidak pernah
terpikirkan sebelumnya. Baik bila ia seorang mufassir, muhaddits,
teolog (mutakallim), ahli bahasa, ahli qira’at, ahli takwil mimpi, ahli
dalam bidang ilmu-ilmu alam, ahli kedokteran, arsiterktur, ahli
nahwu, ahli manthiq, ahli tasawuf dan berbagai bidang ilmu
233 Ibid. h. 69