Page 205 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 205
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 203
Syaikh Abd al-Wahhab asy-Sya’rani dalam kitab Lathâ-if al-
Minan Wa al-Akhlâq dalam membebaskan Ibn Arabi dari akidah
hulûl dan wahdah al-wujûd berkata:
“Syaikh Muhyiddin Ibn Arabi dalam kitab al-Futûhât al-
Makkiyah telah mengutip konsensus para Ahl at-Tahqiq bahwa
di antara syarat bagi seseorang untuk disebut kâmil ialah
bahwa orang tersebut selamanya tidak boleh berkata-kata
syathah yang melanggar zahir syari’at. Sebaliknya orang itu
akan selalu menjaga kewajiban, menyatakan yang hak adalah
hak dan yang batil adalah batil, dan ia akan selalu berusaha
sedapat mungkin untuk keluar dari perselisihan pendapat
para ulama” .
230
Dari sini kemudian Syaikh Abd al-Wahhab asy-Sya’rani
menyimpulkan bahwa segala kata-kata syathah yang berada di
dalam al-Futûhât al-Makkiyyah kemungkinan besarnya adalah berasal
dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Terlebih kitab ini
ditulis dan dibukukan di saat-saat Ibn Arabi dalam kesempurnaan
keyakinannya, dan baru diselesaikan sekitar tiga tahun menjelang
wafatnya.
Kemungkinan adanya sisipan palsu dalam al-Futûhât ini,
masih menurut asy-Sya’rani, pula dapat dilihat dari pernyataan Ibn
Arabi sendiri di beberapa tempat dalam kitabnya tersebut. Ibn Arabi
menerangkan bahwa syathahât adalah ungkapan-ungkapan dari
kejiwaan seseorang yang sangat tidak mungkin keluar dari seorang
yang dalam keadaan sadar (shâhî), terlebih lagi jika keluar dari
230 asy-Sya’rani, Lathâ-if al-Minan…, h. 390