Page 206 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 206

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 204

           seorang ahl at-tahqîq. Juga dikuatkan dengan banyak pernyataannya
           dalam kitab tersebut bahwa siapa yang menginginkan keselamatan
           maka       hendaklah      berpegang       teguh     dengan       syari’at,
           mempraktekkannya  siang  dan  malam,  baik  dalam  ucapan,
           perbuatan maupun keyakinan.
                  Asy-Sya’rani,  masih  dalam  kitab  Lathâ-if  al-Minan  Wa  al-
           Akhlâq, juga menuliskan:

                          “Hindarilah  pula  menelaah  kitab-kitab  Syaikh
                  Muhyiddin  Ibn  Arabi  karena  ketinggian  tingkatannya,  di
                  samping karena banyak yang telah dimasuki sisipan-sisiapan
                  palsu,  terlebih  kitab  Fushûsh  al-Hikam  dan  al-Futûhât  al-
                  Makkiyyah.  Aku  telah  diberi  kabar  oleh  Syaikh  Abu  Thahir,
                  dari gurunya, dari Syaikh Badruddin ibn Jama’ah, bahwa ia
                  (Badruddin ibn Jama’ah) berkata: “Seluruh apa yang terdapat
                  dalam  kitab-kitab  Muhyiddin  Ibn  Arabi  yang  menyalahi
                  syari’at  adalah  sisipan-sisipan  palsu”.  Seperti  ini  pula  yang
                  dikatakan  oleh  Syaikh  Majduddin  (al-Fairuzabadi)  penulis
                  kitab kamus (al-Bahr al-Muhith).
                          Saya  [asy-Sya’rani]  katakan:  “Saya  telah  membuat
                  ringkasan kitab al-Futûhât al-Makkiyyah dan saya membuang
                  kalimat-kalimat yang menyalahi syari’at di dalamnya. Hal ini
                  saya lakukakn ketika saya diberi tahu bahwa mereka (kaum
                  zindik) telah menysisipan akidah hulûl dan ittihâd ke dalam
                  karya-karya  Muhyiddin.  Tiba-tiba  datang  kepadaku  Syaikh
                  Syamsuddin  al-Madani  (as-Sayyid  Muhammad  ibn  as-Sayyid
                  Abi  ath-Thayyib,  w  955  H)  membawa  manuskrip  al-Futûhât
                  al-Makkiyyah  yang  telah  ia  akurkan  dengan  tulisan
                  Muhyiddin  sendiri  di  Quoniyah.  Dan  ketika  saya  melihat
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211