Page 258 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 258

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 256

                  akal)  akan  menjadi  wajib  (secara  akal).  Karena  itu  tidak
                  mungkin hakekat-hakekat akan berubah, selamanya”.

                  Dalam Lawâqih al-Anwâr al-Qudsiyyah disebutkan bahwa Ibn
           Arabi  menyatakan  seorang  hamba  Allah  setinggi  apapun  derajat
           yang  telah  ia  raih  maka  ia  tidak  akan  pernah  mengatakan  bahwa
           setiap  komponen  alam  ini  adalah  bagian  dari  Allah  (wahdah  al-
           wujûd)  atau  mengatakan  bahwa  Allah  menyatu  dengan  tubuhnya
           sendiri  (hulûl).  Dalam  hal  ini  Ibn  Arabi  memberikan  pendekatan
           dengan anggota-anggota tubuh manusia itu sendiri. Bahwa seorang
           manusia  pada  dirinya  sendiri  saja  terdapat  banyak  perbedaan;
           matanya  bukan  alisnya,  kakinya  bukan  tangannya,  kepala  bukan
           perutnya,  dan  seterusnya.  Artinya,  bila  pada  satu  makhluk  saja
           sangat  konkrit  terdapat  perbedaan-perbedaan  yang  ada  padanya,
           maka  lebih  pasti  lagi  adanya  perbedaan  tersebut  antara  Yang
           menciptakan  (Khâliq)  dengan  yang  diciptakan  (makhluk).  Jelas
           antara keduanya tidak akan pernah ada persamaan (Munâsabah)         264 .

           6.  Pembahasan  kewajiban  berkeyakinan  bahwa  Allah  tidak
               diliputi oleh tempat dan tidak dibatasi oleh masa karena Allah
               terbebas dari tanda-tanda kebaharuan atau sifat-sifat makhluk
                  Pada pembahasan tema ini ada ungkapan tanzîh yang sangat
           kuat dari Ibn Arabi. Lihat dalam al-Futûhât al-Makkiyyah pada bab ke
           48, beliau menuliskan sebagai berikut:








                 264  Lihat al-Yawâqît…, j. 1, h. 65
   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263